Page 5 - modul fixx
P. 5

BAB 1

                                                   PAJAK PENAMBAHAN NILAI



                                      STIMULATION


                       Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak konsumsi yang tetap menjadi primadona
               penerimaan negara. Di Indonesia, penerimaan PPN juga cukup dominan. Pada periode 2005-

               2011, rata-rata kontribusi PPN terhadap total penerimaan pajak mencapai 35,8%. Rata-rata ini

               bahkan meningkat secara signifikan pada tahun 2012 hingga 2018, yakni mencapai 40,5%. Di
               tahun 2018, penerimaan PPN mencapai Rp538,2 triliun atau 41% dari total penerimaan pajak,

               dan dalam APBN 2019 dipatok sebesar Rp655,4 T atau 41,5% porsinya dari total penerimaan
               pajak Rp1.577,5 T.


                       Di tengah fenomena penurunan tarif PPh Badan di berbagai negara, PPN akan tetap

               menjadi tumpuan penerimaan negara, terlebih tumbuhnya ekonomi digital yang mempersulit
               ruang gerak pemerintah mengenakan Pajak Penghasilan (PPh). Pilihan pada PPN bukan tanpa

               alasan.  Meski  sifatnya  cenderung  regresif,  tetapi  karakteristik  PPN  yang  bersifat  netral
               sehingga  tidak  mendistorsi  perekonomian,  menjadikan  PPN  pilihan  yang  tepat.

               Ketergantungan Indonesia terhadap PPN menuntut desain kebijakan yang agar lebih selaras
               dengan prinsip-prinsip pemajakan yang lebih fair, sederhana, murah, dan berkeadilan.


                       Akan  tetapi  peraturan  kebijakan  PPN  terbaru  membuat  permasalahan  bagi  kalangan

               masyarakat menengah kebawah karna adanya draft PPN yang menyebutkan bahwa sembako dan
               sekolah akan dikenakan PPN. Simak video berikut terkait kebijakan pemerintah dalam menaikan PPN.

               https://youtu.be/wmYFkJvTu20.




                                     IDENTIFIKASI MASALAH




                       Setelah menonton video diatas maka peserta didik diharapkan mampu memahami dan
               memecahkan masalah tentang apa saja objek yang layak dikenakan Pajak Pertambahan Nilai,

               lalu  mampu  menjelaskan  dan  melaksanakan  pelunasan  Pajak  Perambahan  Nilai  serta

               menghitung Pajak Pertambahan






                                                            1
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10