Page 92 - E-Modul Struktur Atom-Keunggulan Nanoteknologi
P. 92
pertama adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan satu elektron dari atom induk.
Energi ionisasi kedua adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron valensi kedua
dari ion univalen untuk membentuk ion divalen, dan seterusnya. Energi ionisasi berturut-turut
meningkat. Energi ionisasi kedua selalu lebih besar dari energi ionisasi pertama. Energi
ionisasi meningkat dari kiri ke kanan melintasi periode (jari-jari atom berkurang). Energi
ionisasi menurun dari atas ke bawah dalam satu golongan (jari-jari atom bertambah). Unsur
golongan I memiliki energi ionisasi yang rendah karena pelepasan elektron membentuk oktet
yang stabil.
Lambang I 1 berarti energy ionisasi pertama, I 2 adalah energy ionisasi kedua, dan
seterusnya. Lepasnya electron kedua (diyatakan dengan I 2) lebih sulit terjadi dibandingkan
dengan yang pertama (dinyatakan dengan I 1). Karena setelah ionisasi, lebih sulit bagi electron
2+
yang terionisasi menjauhi ion yang bermuatan +2 (Mg ) dibandingkan dengan dari ion
+
dengan muatan +1 ( ).
Sumber : http://www.chem.co.id
Gambar 24 Grafik kecenderungan energy ionisasi
Afinitas elektron mencerminkan kemampuan suatu atom untuk menerima elektron.
Jadi, besaran afinitas elektron merupakan besaran yang dapat digunakan untuk mudah
tidaknya atom untuk menarik elektron. Semakin besar afinitas elektron yang dimiliki atom itu
menunjukan bahwa atom itu mudah nenarik elektron dari luar dan membentuk ion negatif
(anion). Ini adalah perubahan energi yang terjadi ketika elektron ditambahkan ke atom gas.
Atom dengan muatan inti efektif yang lebih kuat memiliki afinitas elektron yang lebih besar.
Struktur Atom-Keunggulan Nanoteknologi 53
Kelas X SMA