Page 22 - Biografi Imam Syafii_1-40 (1)
P. 22

mempersekutukan   (sesuatu)   dengan   Allah,   maka
               sesungguhnya   ia   telah   tersesat   sejauh-jauhnya”,   (QS.
               4:48 dan 116).

               Mafhumnya, setiap dosa yang selain dosa syirik berada
               dalam masyi’ah (kehendak) Allah. jika Allah Subhanahu
               wa   Ta’ala   menghendaki   untuk   mengampuninya,   maka
               Allah   Subhanahu   wa   Ta’ala   akan   mengampuninya
               sekalipun   pelakunya   tidak   bertaubat.   Sebaliknya   bila
               Allah   Subhanahu   wa   Ta’ala   menghendaki   untuk
               menghukumnya,  maka Allah Subhanahu wa Ta’alaakan
               menyiksanya.


                Ucapan Imam Asy-Syafi’i tentang dosa-dosa besar
                                     selain syirik

                      Imam Asy-Syafi’i berpendapat bahwa ahlul qiblat
               (kaum   mukminin)   yang   berbuat   dosa   besar   berada   di
               bawah masi’ah Allah. Beliau berkata,” Orang yang lari
               pada   saat   pertempuran   bukan   karena   ingin   bersiasat
               dalam   menghadapi   musuh   atau   bukan   karena   ingin
               bergabung dengan pasukan lain, maka saya khawatir ia
               mendapat   murka   Allah,   kecuali   Allah   Subhanahu   wa
               Ta’ala memaafkannya.   27
                      Beliau  juga berkata,”  Dan  Allah Subhanahu wa
               Ta’ala menjadikan akherat sebagai tempat tinggal abadi
               dan balasan atas amal-amal kebaikan dan kejahatan di
               dunia   jika   Allah   Subhanahu   wa   Ta’ala   tidak
               mengampuninya.   28




               27 Al-Umm, 4/169, Manaaqib Asy-Syafi’i oleh AL-Baihaqi, 1/328
               28 Ibid, 4/122

                                       -21 of 40-




                 Maktabah Abu Salma al-Atsari
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27