Page 47 - PAK XI SMA/SMK
P. 47

C. GEREJA  YANG  MENJADI  SAKSI  KRISTUS

                    (MARTYRIA)


               PEMIKIRAN DASAR
                  Menjadi  saksi  dalam  sebuah  perkara  hidup

               membutuhkan komitmen kuat. Berani tanpa komitmen

               perlahan-lahan  akan  melemahkan  pendirian  seseorang
               saat menghadapi berbagai godaan hidup.

                  Bagi orang kristiani, bersaksi tentang Kristus sebagai
               Tuhan  dan  Juru  Selamat  adalah  tugas  suci  yang  kita

               laksanakan  dengan  segala  konsekuensinya.  Penginjil

               Matius  menyatakan  bahwa,  "Yesus  telah  menerima
               segala kuasa, baik di surga dan di bumi" (Mat 28: 18).

               Artinya,  Yesus  berkuasa  atas  segala-galanya.  Oleh
               karena itu, kita sebagai murid-murid-Nya harus berani

               bersaksi tentang Yesus Putra Allah, Sang Juru Selamat
               dunia yang berkuasa, kini dan sepanjang segala masa.

                  Injil  pertama-tama  diwartakan  dengan  kesaksian,

               yakni  diwartakan  dengan  kata-kata,  tingkah  laku,  dan
               perbuatan. Gereja juga mewartakan Injil kepada dunia

               dengan  kesaksian  hidupnya  yang  setia  kepada  Tuhan
               Yesus.  Para  murid  Yesus  dipanggil  supaya  rnereka

               menjadi  saksi-Nya,  mulai  dari  Yerusalem  yang
               kemudian berkembang ke seluruh Yudea dan Samaria,

               bahkan sampai ke ujung burni (bdk. Kis 1: 8). Menjadi

               saksi Yesus Kristus pun ada konsekuensinya, mulai dari
               penolakan  hingga tindakan kekerasan. Stefanus adalah

               orang  pertama  yang  mengalami  penyesahan  dan

               kemudian  diakhiri hidupnya oleh kaum  Yahudi secara
               mengenaskan (bdk. Kis 7: 51-60 dan 8: 1a).
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52