Page 70 - PAK XI SMA/SMK
P. 70
C. AJARAN SOSIAL GEREJA
PEMIKIRAN DASAR
Jika diamati dengan seksama, penampilan Gereja
Indonesia masih bercorak ritual-litrugis daripada
gerakan sosial. Penampilan sosial yang ada sekarang pun
lebih pada sisi sosial karitatif, seperti membantu orang
miskin, mencarikan pekerjaan bagi pengangguran dsb.
sementara Ajaran Sosial Gereja (ASG) mengajarkan
untuk mencari penyebab terjadinya korban dan siapa
penyebannya. Mungkin saja penyebabnya adalah orang-
orang yang mengaku beriman Katolik itu sendiri.
Ajaran Sosial Gereja yang dikembangkan sejak abad
XIX merupakan bagian integral dari seluruh pandangan
hidup kristiani. Ensiklik Rerum Novarium (1981)
mengembangkan ajaran sosial klasik yang berkisar pada
keadilan untuk kaum buruh upahan. Selanjutnya, sejak
Ensiklik Mater et Magistra (1961), Gaudium et Spes
(1965) dan Populorum Progressia (1971) muncul
tekanan baru pada segi pastoral dan praksis, dimensi
internasional, dan masalah hak-hak asasi manusia. ASG
menolah pandangan yang salah tentang masyarakat,
yaitu ajaran kapitalisme liberal dan komunisme total.
ASG memusatkan perhatian pada penekanan nilai-nilai
dasar kehidupan bersama. Titik tolaknya adalah
pengertian manusia sebagai makhluk berpribadi dan
sekaligus makhluk sosial. Di satu pihak, manusia
membutuhkan masyarakat untuk dapat berkembang. Di
lain pihak, masyarakat yang sungguh manusiawi
mustahil dapat terwujud tanpa individu- individu yang
berkepribadian kuat, baik dan penuh tanggung jawab.