Page 81 - PAK XI SMA/SMK
P. 81

B. BUDAYA  KEKERASAN  VERSUS  BUDAYA

                    KASIH


               PEMIKIRAN DASAR
                  Manusia Indonesia terkenal sebagai insan yang ramah,

               santun  berbahasa  serta  lembut  perangainya.  Dalam

               pergaulan  dunia  internasional,  keramahan  orang
               Indonesia dijadikan sebagai identitas. Itu dahulu! Setelah

               perjalanan waktu, saat ini banyak orang Indonesia yang
               mudah  bertikai  dan  tidak  segan-segan  menggunakan

               kekerasan. Kekerasan yang terjadi di negeri ini memiliki

               rupa-rupa dimensi dan rupa-rupa wajah.
                  Ada kekerasan berdimensi fisik, psikologis, tersamar

               dsb. kekerasan menunjukkan pula rupa-rupa wajah: ada
               kekerasan  sosial,  kekerasan  kultural,  kekerasan  etnis,

               kekerasan  gender,  dsb.  analisis  “teori  konflik”
               menemukan  alasan  kekerasan  yakni  berbagai  bentuk

               “perbedaan               kepentingan”               kelompok-kelompok

               masyarakat  sehingga  kelompok  yang  satu  ingin
               menguasai, bahkan mencaplok kelompok lain. Analisis

               “fungsionalisme struktural” berpendapat bahwa hampir
               semua kerusuhan berdarah di Indonesia disebabkan oleh

               disfungsin  sejumlah  institusi  sosial,  terutama  lembaga
               politik yang menunjang integritas Indonesia sebagai satu

               bangsa.

                  Gereja  secara  tegas  menolak  setiap  tindakan
               kekerasan,  seperti  telah  diajarkan  dan  dihayati  oleh

               Yesus  Kristus.  Gereja  pun  berusaha  mengatasi

               kekerasan, antara lain dengan mengembangkan pastoral
               “mengelola konflik’ supaya tercipta budaya nonviolence,
   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86