Page 45 - Modul Pembelajaran Antropologi Budaya Dengan Pendekatan Deep Dialogue and Critical Thinking
P. 45
mengambil dan memasukkan unsur-unsur budaya asing dalam budaya
mereka sendiri.
Interaksi budaya juga dapat digunakan dalam proses asimilasi. Interaksi
budaya antara semua atau hanya bagian dari populasi, termasuk individu dari dua
budaya, dapat dibuat. Sejauh menyangkut unsur-unsur budaya, bentuknya bervariasi
sesuai dengan kelompok sosial atau orang yang bersangkutan.
Selanjutnya, seperti Cina di Indonesia telah muncul, ada kecenderungan untuk
menggeser persepsi Islam di Cina menjadi lebih meresahkan daripada Islam Jepang.
Sangat penting bahwa dialog harus diatur sebagai bagian dari pertumbuhan Islam,
serta perkembangan dunia, dan bahwa pembicaraan harus dilakukan dengan cara
yang baru.
Interaksi budaya juga dapat berjalan melalui perdamaian antara dua kelompok
orang yang bersahabat dan bentuk agresif antar kelompok. Interaksi budaya hampir
juga terjadi karena lokasi geografis yang dekat dengan kesamaan bahasa
mempromosikan sistem komunikasi. Ikatan budaya juga dapat dibentuk antara
orang-orang yang memiliki pengaruh politik dan ekonomi pada orang-orang yang
mereka kelola. Sementara itu, interaksi budaya dapat terjadi dalam tingkat pengaruh
yang sama atau berbeda antara dua masyarakat, karena kedua budaya memiliki
perbedaan dan kekuatan.
Karena itu asimilasi adalah proses sosial yang berkelanjutan yang ditandai
dengan menurunnya kesenjangan antara individu dan kelompok dan dengan
menumbuhkan kohesi dalam hal sikap dan proses mental yang terkait dengan tujuan
dan minat bersama.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses asimilasi, yaitu:
1) Ada faktor toleransi yang memadai antara dua komunitas yang berbeda
secara budaya.
2) Faktor ekonomi cenderung membuat asimilasi lebih mudah atau lebih lambat.
3) Ketika pertama kali melakukan komunikasi budaya, ada persepsi positif atau
perasaan simpatik.
4) Adanya faktor pernikahan campuran yang merupakan faktor penting dalam
asimilasi.
c. Inovasi