Page 3 - e modul
P. 3
A. PENGERTIAN CERITA (NOVEL) SEJARAH
Cerita (novel) sejarah dapat dikategorikan sebagai novel ulang (rekon). Supaya tidak terjadi
kesalahpahaman atas frasa “novel ulang”, berikut ini penjelasan tentang jenis-jenis novel ulang.
Berdasarkan jenisnya, novel ulang terdiri atas tiga jenis, yakni rekon pribadi, rekon faktual, dan rekon
imajinatif. Novel sejarah tergolong ke dalam ekon imajinatif. Arinya novel tersebut didasrkan atas fakta-
fakta sejarah yang kemudian dikisahkan kembali dengan sudut pandang lain yang tidak muncul dalam
fakta sejarah. Misalnya, kegemaran, emosi, dan keluarga.
Teks sejarah dan cerita (novel) sejarah adalah berbeda. Keduanya memang memuah unsur
kesejarahan namun berbeda dalam subtansinya. Berikut perbedaan antara teks sejarah dengan cerita
(novel) sejarah.
Tabel Perbedaan Novel Sejarah dengan Teks Sejarah
No Teks Sejarah Novel Sejarah
Dituntut menunjuk kepada hal-hal Dapat saja menggambarkan sesuatu yang
1 yang memang pernah ada atau tidak pernah ada. Kesemuanya bersumber
terjadi. pada rekaan.
Sejarawan terikat pada keharusan, Novelis sepenuhnya bebas untuk
yaitu bagimana sesuatu sebenarnya menciptakan dengan imajinasinya
2
terjadi di masa lampau, artinya tidak mengenai apa, kapan, siapa, dan di mana.
dapat ditambah atau direka.
Hubungan antara fakta satu dengan Faktor perekayasaan pengaranglah yang
fakta lainnya perlu direkonstruksi, mewujudkan cerita sebagai suatu kebulatan
paling sedikit ubungan topografis atau koherensi, dan sesekali ada relevannya
atau kronologisnya. Sejawawan pelu dengan situasi sejarah.
menunjukkan bahwa yang ada
3
sekarang dan di sisni dapat dilacak
eksistensinya di masa lampau. Hal itu
berguna sebagai bukti atau saksi
dari apa yang direkonstruksi
mengenai kejadian di masa lampau.
Sejarawan sangat terikat pada fajta Pengarang novel tidak terikat pada fakta
mengenai apa, siapa, kapanm dan sejarah mengenai apa, siapa, kapan, di
4 di mana. mana. Kesemuannya dapat berupa fiksi
tanpa ada kaitannya dengan fakta sejarah
tertentu.