Page 112 - Annisa N Bahan Ajar
P. 112

Bahan Ajar Elektronik
                                                                                                                                                                        Fisika Kelas XI Semester 2

                   sebagai lensa objektif dan yang lainnya sebagai lensa okuler. Jarak fokus lensa objektif

                   lebih panjang daripada jarak fokus lensa okulernya (fob > fok) dimana kedua titik fokus
                   tersebut saling berimpit. Jika Anda ingin melihat teropong bintang bisa berkunjung ke

                   Boscha di Lembang Bandung.
                          Prinsip  kerja  teropong  bintang  sama  dengan  prinsip  kerja  mikroskop  pada  saat

                   mata tak berakomodasi. Bayangan benda langit yang sangat jauh (sob = ~) akan berada di

                   titik fokus lensa objektif (s’ob = fob). Bayangan dari lensa objektif menjadi benda bagi
                   lensa okuler. Titik fokus lensa okuler berimpit dengan titik fokus lensa objektif, berarti

                   bayangan dari lensa objektif tadi berada di titik fokus lensa okuler. Oleh lensa okuler,
                   bayangan dari lensa objektif akan dibiaskan lagi hingga terbentuk bayangan akhir di tak

                   berhingga. Dengan demikian, mata dapat mengamatinya tanpa berakomodasi.






















                           Gambar 11.163 Pembentukan Bayangan pada Teropong Bintang dengan Mata Tak Berakomodasi
                                               Sumber : http://fisikazone.com/teropong/
                          Perbesaran bayangan pada teropong bintang untuk mata tak berakomodasi dapat

                   ditentukan dengan rumus:
                                 f
                           M    ob                                                                   (11.18)
                                 f ok

                          Panjang  teropong  bintang  adalah  jarak  antara  lensa  objektif  dan  okulernya,
                   dengan rumus:

                           d   f     f ok                                                           (11.19)
                                 ob

                          Penggunaan normal sebuah teropong adalah untuk kasus mata tak berakomodasi.
                   Jika didalam soal tidak ada keterangannya, maka soal tersebut mengacu pada mata tak

                   berakomodasi. Apabila di soal menyebutkan teropong bintang untuk mata berakomodasi
                   maksimum, maka pembentukan bayangannya dapat dilihat pada Gambar 11.19.



                                                            102          Fisika SMA/MA Kelas XI
   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117