Page 44 - LUBIS PIRNANDES_PAKET UNIT STRAIN LIKUIFAKSI LEARNING
P. 44
PAKET UNIT PEMBELAJARAN
GELOMBANG DAN LIKUIFAKSI
3) Pengambilan data historis kegempaan yang melanda Kepahiang beserta
parameter-parameternya dan peta sesar segmen Musi yang melintasi
Kepahiang. Data ini akan digunakan sebagai data pendukung analisis
potensi likuifaksi sebagai efek samping dari kejadian gempa. Data-data
ini didapatkan sebagai data sekunder dari Stasiun Badan Metereologi
Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu yang ada di Kepahiang.
Parameter kegempaan yang diamati pada lokasi penelitian adalah
magnitudo gempa, jarak episenter dan kedalaman gempa. Parameter-
parameter gempa yang diperoleh tersebut digunakan untuk menentukan
percepatan gempa maksimum pada permukaan tanah di lokasi
penelitian. Parameter gempa yang diambil adalah gempa laut dan gempa
darat untuk melihat perbedaan dari kedua jenis gempa.
4) Tahap selanjutnya adalah analisis mekanika tanah dan jenis tanah untuk
mengetahui sifat dari tanah tersebut dengan menggunakan data
sekunder, yaitu data yang diperoleh dari US Geological Survey berupa data
kecepatan gelombang geser VS30 (kecepatan gelombang S pada
kedalaman 30 meter).
5) Penggunaan observasi mikrotremor dilakukan karena dapat
menampilkan profil tanah bawah permukaan tanpa pengeboran dan
dapat digunakan untuk mengestimasi properti dinamik yang diperlukan
untuk tujuan yang dimaksud. Mikrotremor sendiri adalah getaran yang
konstan pada permukaan bumi tanpa adanya gempa bumi. Pengumpulan
data Mikrotremor dilakukan dengan menggunakan Seismograph Portable
Short Period (PASI Mod Gemini 2 Sn-1405) di 30 titik pengukuran yang
tersebar di Kecamatan Kepahiang (Kelurahan Padang Lekat dan
Kelurahan Pasar Ujung). Sensor mikrotremor digunakan untuk
mendapatkan nilai frekuensi dominan (f0), nilai amplifikasi (A0), indeks
kerentanan seismik (IKS), dan nilai PGA maksimum pada daerah lokasi
penelitian. Berikut adalah peta administrasi Kelurahan Padang Lekat dan
Kelurahan Pasar Ujung yang menjadi lokasi penelitian dan peta lokasi
titik penelitian di kedua kelurahan tersebut :
36

