Page 13 - LKPD DIGITAL BERBASIS RIDDLE STORY MATERI ANIMALIA KELAS X
P. 13
c. Klasifikasi Platyhelminthes
Platyhelminthes dibagi menjadi 3 kelas, yaitu:
1) Turbellaria
Turbellaria sering disebut cacing tongkat. Bergerak dengan menggunakan otot dan
dibantu oleh bulu getar (silia) yang terdapat di seluruh permukaan tubuhnya. Sebagian besar
hidup di laut, beberapa hidup di air tawar, dan sedikit hidup di darat sebagai predator dan
pemakan bangkai. Contoh: Dugesia subtentaculata.
2) Trematoda
Trematoda sering disebut cacing daun. Tubuhnya dilapisi kutikula dan tidak bersilia.
Pada bagian mulut dilengkapi alat penghisap untuk menghisap sari makanan dari tubuh
inangnya. Hidup sebagai parasit di dalam atau pada hewan lain dan manusia. Contoh:
Fasciola hepatica dan Fasciola gigantica
3) Cestoda
Cestoda sering disebut cacing pita. Sebagian besar memiliki alat penghisap pada bagian
ujung anterior atau skoleks, yang berfungsi untuk melekatkan diri ke lapisan usus inangnya.
Cestoda tidak memiliki mulut dan rongga gastrovaskular. Sebagian besar hidup sebagai
parasit di dalam tubuh vertebrata dan manusia. Contoh: Taenia solium dan Taenia saginata.
Gambar 14. Dugesia subtentaculata Gambar 15. Fasciola hepatica Gambar 16. Taenia saginata
Sumber: Wikipedia Sumber: Pinterest Sumber: Medlab.id
d. Peranan Platyhelminthes
1) Sebagai makanan ikan.
2) Sebagai bioindikator kerusakan lingkungan
3) Sebagai parasit yang dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh hewan dan manusia, seperti
skistosomiasis, kerusakan fungsi hati, jantung dan usus.
4. Nemathelminthes
Nemathelminthes berasal dari bahasa Yunani yaitu nemathor artinya benang dan thelminthes
artinya cacing. Nemathelminthes merupakan cacing yang berbentuk benang atau gilig.
a. Ciri-ciri Nemathelminthes
1) Memiliki bentuk gilig atau silindris, tidak beruas-ruas, lunak, dan dilapisi kutikula.
2) Memiliki organ dan sistem organ.
3) Termasuk hewan simestris bilateral.
4) Termasuk hewan triploblastik pseudoselomata.
5) Sistem pencernaan sempurna, terdiri dari mulut, usus, dan anus.
6) Respirasi dan transportasi dilakukan secara difusi.
7