Page 16 - LKPD DIGITAL BERBASIS RIDDLE STORY MATERI ANIMALIA KELAS X
P. 16

“Wah… apa yang terjadi?” Gumam Tono, masih dengan memandangi wadah.

                        “Apa cacing ini sedang menggunakan jurus bayangan sehingga menjadi banyak
                 begini?”  Tidak  ingin  berspekulasi  sendiri,  Tono  akhirnya  menelfon  Joko  teman
                 memancingnya.

                        “Hallo… Jo, aku ingin memberitahukan sesuatu yang menarik.”
                        “Apa itu?” Tanya Joko.
                        “Aku kemarin menemukan cacing air, sengaja kuberi nama cacing air karena aku
                 menemukannya hidup dalam air. Aku membawanya pulang untuk dijadikan umpan pancing.
                 Sebelum kusimpan dalam wadah, aku memotongnya terlebih dahulu menjadi 2 bagian. Hari

                 ini aku membuka wadah itu, dan kau tahu apa yang aku lihat? Cacing air itu memiliki jurus
                 bayangan.” Cerita Tono dengan penuh semangat.
                        “Jurus bayangan bagaimana?”

                        “Cacing itu menjadi banyak sekarang, dari 5 ekor menjadi 10 ekor.”
                        “Kau bilang tadi sempat membelahnya menjadi 2 bagian, ya pantas saja sekarang ada
                 10.”
                        “Tetapi kasusnya berbeda, Jo. Semua cacing itu sekarang memiliki anggota badan
                 yang lengkap, bukan dengan bentuk terbelah lagi. Berarti benarkan dia memiliki jurus

                 bayangan?”
                        “Yang  benar  saja,  memangnya  dia  Naruto!  Beberapa  cacing  memang  dapat
                 membelah diri. Mereka berkembang biak dengan cara itu.”

                        “Memang ada yang begitu?”
                        “Kau saja yang tidak memperhatikan ketika guru biologi menerangkannya.”
                        “Hehehe…lalu cacing jenis apa yang aku temukan ini? Aku jadi penasaran, apakah
                 namanya memang benar cacing air?”
                        “Tidak, kau salah. Coba sebutkan ciri-cirinya agar aku bisa mengetahui apa nama

                 spesies cacing itu.”
                        “Baiklah.” Tono memperhatikan cacing itu dengan teliti.
                        “Bentuk tubuhnya pipih, kepalanya berbentuk segitiga dan terdapat 2 bintik mata.”

                        “Hm… kau bilang menemukannya di sungai. Sungai yang mana?”
                        “Sungai di dekat rumahku, yang airnya jernih.”
                        “Kalau begitu tepat sekali dugaanku. Dia salah satu anggota filum cacing pipih.”
                        “Oh… lalu apa nama sebenarnya cacing itu?”
                        “Berdasarkan tempat hidup dan bentuk kepalanya, maka dapat dipastikan bahwa dia

                 berasal dari kelas…”
                        “Tuttt!”
                        “Yah! Kenapa sambungannya terputus?”

                        Tono kemudian mencoba menghubungi Joko kembali, namun…
                        “Maaf, pulsa yang Anda miliki tidak mencukupi untuk melakukan panggilan ini!”
                        Tono menghela nafas dengan kasar, padahal ia ingin tahu berasal dari kelas apa dan
                 apa nama spesies cacing itu sebenarnya.






                                                              10
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21