Page 20 - lks bu nanik_merged
P. 20
Simbol peta juga dapat berwujud warna. Hal ini dapat untuk menggambarkan objek daratan dan
lautan. Tata warna sangat penting jika peta yang dibuat adalah peta bewarna. Fungsi simbol wama
adalah membedakan tinggi rendahnya suatu daerah dan kedalaman laut, memberikan kualitas dan
kuantitas peta, serta keindahan (estetika).
Warna pada peta memiliki makna tersendiri. Lima warna yang umum digunakan pada peta adalah
sebagai berikut.
1) Wama merah dan hitam umumnya digunakan untuk mewakili hasil budaya manusia, meliputi
jalan, batas daerah, kota, dan sebagainya. Merah dan hitam juga digunakan untuk mewakili
gunung api aktif (wama merah) dan yang tidak aktif (hitam).
2) Warna hijau untuk mewakili ketampakan vegetasi dan biasanya juga digunakan untuk mewakili
dataran rendah.
3) Warna biru untuk mewakili perairan, seperti danau, sungai, dan laut. Semakin tua warna biru
pada peta, semakin dalam suatu perairan.
4) Warna kuning dan cokelat untuk mewakili dataran tinggi dan pegunungan. Semakin tua warna
cokelat suatu wilayah pada peta, semakin tinggi relief wilayah tersebut.
5) Warna putih untuk mewakili ketampakan gletser di muka bumi, misalnya untuk mewakili
daerah kutub dan gletser di atas pegunungan tinggi.
h. Legenda
Legenda merupakan keterangan dari simbol-simbol peta
yang digunakan supaya lebih mudah dipahami pembaca.
Pada umumnya, legenda terletak di Sisi kiri atau kanan
bagian bawah suatu peta dan sebaiknya di dalam garis tepi
peta. Penempatan legenda ini murni didasarkan pada
pendekatan kreativitas dan nilai keindahan seni
kartografinya.
i. Sumber Peta
Sumber peta dicantumkan agar pembaca tahu dari mana
sumber peta itu diperoleh. Lembaga-lembaga resmi yang
menjadi tempat sumber-sumber peta di Indonesia, antara
lain Bakosurtanal (Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan
Nasional), Jawatan Topografi Angkatan Darat, dan Badan
Pertanahan Nasional.
j. Tahun Pembuatan
Tahun pembuatan sangat diperlukan terutama pada peta-peta yang menggambarkan data atau
keadaan yang cepat berubah, contohnya data persebaran penduduk, kepadatan penduduk, dan
penggunaan lahan. Tahun pembuatan peta akan berpengaruh terhadap keakuratan peta tematik.
k. Tata Cara Penulisan Peta
Untuk membuat tulisan (lettering) pada peta ada kesepakatan di antara para ahli pembuat peta
(kartograf/kartografer) yaitu sebagai berikut.
1) Nama geografi ditulis dengan bahasa dan istilah yang digunakan penduduk setempat. Contoh:
sungai ditulis "ci" (Jawa Barat), "kreung" (Nanggroe Aceh Darussalam), "air" (Sumatra Utara),
dan "kali" (Jawa Tengah). Nama sungai ditulis searah dengan aliran sungai dan meng- gunakan
huruf miring. Untuk lebih jelasnya lihat gambar di samping!
GEOGRAFI KELAS X
19