Page 88 - Modul Pancasila, Kewarganegaraan & Pendidikan Anti Korupsi
P. 88

Karenanya  perumusan  hak  dan kewajiban itu dicantumkan dalam satu
                 pasal  seperti  pasal  27  ayat  (1)  “segala  warga  Negara  bersamaan
                 kedudukannya  didalam  hukum  dan  pemerintah  dan  wajib  menjunjung
                 hukum dan pemerintahan  itu  dengan  tidak  ada  kecualinya”.  Dalam
                 kaitan    ini    dapat    diketengahkan  masalah    hak-hak    warga    Negara
                 misalnya  masalah  pendidikan,  kesejahteraan  sosial  dan pertahanan.
                 Sebelum  amandemen  tidak  ada  Hak  Asasi  Manusia  dalam  UUD  NRI
                 1945. Hal ini di sebabkan Hak Asasi Manusia tidak sesuai dengan paham
                 Negara  integralistik  yang  di  anut  UUD  NRI  1945.  Paham  Negara
                 integralistik  yang  di  ajarkan  oleh  Spinoza,  Adam  Muller  dan  Hegel
                 bukanlah  untuk  menjamin  perseorangan  atau  golongan,  namun  untuk
                 menjamin masyarakat secara persatuan.
                 Hak dan kewajiban  merupakan  suatu  hal  yang  terkait  satu sam lain,
                 sehingga    dalam  praktik  harus  di  jalankan  dengan  seimbang.  Hak
                 merupakan segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk di dapatkan
                 oleh individu sebagai anggota warga Negara sejak masih berada dalam
                 kandungan,     sedangkan      kewajiban     merupakn     seuatu
                 keharusan/kewajiban bagi individu dalam melaksanakan peran sebagai
                 anggota  warga  Negara  guna  mendapat  pengakuan  akan  hak    yang
                 sesuai    dengan    pelaksanaan    kewajiban    tersebut.  Jika    hak    dan
                 kewajiban  tidak berjalan secara seimbang dalam praktik kehidupan, maka
                 akan  terjadi  suatu  permasalahan  yang    akan    menimbulkan    gejola
                 masyarakat    dalam    pelaksanaan    kehidupan    individu    baik  dalam
                 kehidupan masyarakat, berbangsa, maupun  bernegara.

                 Dalam  hal  ini  sering  terlihat  permasalahan  antara  hak  dan  kewajiban,
                 terutama dalam bidang  lapangan  pekerjaan  dan  tingkat  kehdupan  yang
                 layak  bg  setiap  warga  Negara.
                 Lapangan  pekerjaan  dan  tingkat  jehidupan  yang  layak  merupakan
                 hal    yang    perlu    di  perhatikan.  Pasal  27  ayat  (2)  UUD  NRI  1945
                 menjelaskan bahwa “ tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan
                 penghidupan yang layak bagi kemanusian”. Secara garis besar dapat di
                 jelaskan bahwa pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak merupakan
                 hak  untuk  setiap  warga  Negara  sebagai  salah  satu  tanda  adanya
                 prikemanusiaan.  Lapangan  pekerjaan  merupakan    sarana  yang  di
                 butuhkan guna menghasilakan  pendapat  yang akan digunakan dalam
                 pemunahan  kehidupan  yang  layak.  Penghidupan  yang  layak  dapat  di
                 artikan  sebagai  kemampuan  dalam  melakukan  pemenuhan  kebutuhan
                 dasar, seperti sandang, pangan, dan papan.
                 Beberapa  pengertian  tantang  warganegara  juga  di  atur  oleh  UUD
                 1945,  pasal  26 menyatakan : “ warga Negara adalah bangsa Indonesia

          80
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93