Page 35 - E-modul Fluida Statis Berorientasi Problem Based Learning
P. 35
Kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya permukaan zat cair melalui
perantara, seperti kain, dinding, pipa kapiler, dan lain sabagainya. Namun tidak
semua zat cair mengalami gejala kapilaritas yang sama. Misalnya pada air dan raksa.
Gambar 2. 6 peristiwa kapilaritas pada pipa kapiler
Sumber: (Kusrini, 2020)
Pada zat cair berupa air. permukaan zat cair dapat membasahi dinding.
Sedangkan pada zat cair berupa raksa, tidak dapat membasahi dinding, raksa malah
akan turun. Air membasahi dinding karena gaya kohesi antar partikel air lebih kecil
dari gaya adhesi antara partikel air dan partikel dinding. Gaya tarik- menarik antar
partikel sejenis disebut gaya kohesi. Sedangkan gaya tarik menarik antar partikel
berbeda jenis disebut gaya adhesi.
Jika sebuah pipa yang terbuka kedua ujungnya ditegakkan dengan sebuah
ujungnya berada di atas permukaan zat cair sedangkan ujung yang lain di bawah
permukaan, maka permukaan zat cair dalam pipa tidak sama dengan tinggi
permukaan zat cair di luar pipa.
Bila zat cair membasahi dinding (meniskus cekung), maka zat cair dalam pipa
lebih tinggi daripada diluar pipa, sebaliknya bila zat cair tidak membasahi dinding
(meniskus cembung), maka zat cair dalam pipa lebih rendah daripada di luar pipa.
Peristiwa naik atau turunnya permukaan zat cair dalam pipa kapiler (pipa sempit)
dinamakan gejala kapiler atau kapilaritas. Kenaikan dan penurunan permukaan zat
cair di dalam pipa kapiler bergantung pada kohesi dan adhesi.
Kenaikan atau penurunan permukaan zat cair di dalam pipa kapiler dihitung
dengan rumus berikut.
h =
. . ................................ (10)
Keterangan:
ℎ = kenaikan/penurunan permukaan zat cair dalam pipa kapiler (m)
= tegangan permukaan zat cair (N/m)
= sudut kontak
= jari-jari pipa kapiler
2
= percepatan gravitasi (m/s )
3
= massa jenis zat cair (kg/m )