Page 35 - E-modul Fluida Statis Berorientasi Problem Based Learning
P. 35
Jika sebuah pipa yang terbuka kedua ujungnya ditegakkan dengan sebuah
ujungnya berada di atas permukaan zat cair sedangkan ujung yang lain di bawah
permukaan, maka permukaan zat cair dalam pipa tidak sama dengan tinggi
permukaan zat cair di luar pipa.
Bila zat cair membasahi dinding (meniskus cekung), maka zat cair dalam pipa
lebih tinggi daripada diluar pipa, sebaliknya bila zat cair tidak membasahi dinding
(meniskus cembung), maka zat cair dalam pipa lebih rendah daripada di luar pipa.
Peristiwa naik atau turunnya permukaan zat cair dalam pipa kapiler (pipa sempit)
dinamakan gejala kapiler atau kapilaritas. Kenaikan dan penurunan permukaan zat
cair di dalam pipa kapiler bergantung pada kohesi dan adhesi.
Kenaikan atau penurunan permukaan zat cair di dalam pipa kapiler dihitung
dengan rumus berikut.
h =
. . ................................ (10)
Keterangan:
ℎ = kenaikan/penurunan permukaan zat cair dalam pipa kapiler (m)
= tegangan permukaan zat cair (N/m)
= sudut kontak
= jari-jari pipa kapiler
2
= percepatan gravitasi (m/s )
3
= massa jenis zat cair (kg/m )
Jika > 90° , gaya kohesi > gaya adhesi dan permukaan zat cair berbentuk
cembung.
Contoh: raksa (Hg).
Jika < 90°, gaya kohesi < gaya adhesi dan permukaan zat cair berbentuk
cekung.
Contoh : air.
Berikut ini beberapa contoh yang menunjukkan gejala kapilaritas dalam kehidupan
sehari-hari:
Naiknya minyak tanah melalui sumbu kompor sehingga kompor bisa
dinyalakan.
Kain dan kertas isap dapat menghisap cairan.
Air dari akar dapat naik pada batang pohon melalui pembuluh kayu.