Page 66 - e-book sungai musi
P. 66
Wacana kebijakan politik di atas akhirnya mulai merubah
persepsi penduduk lokal terhadap perubahan ruang dari “ruang air” ke
“ruang daratan”. Penduduk mulai memaknai “ruang darat” yang
tercermin dari jalanan ciptaan kolonial sebagai sarana transportasi
yang jauh lebih mudah dan lebih cepat dibandingkan “ruang air”
sebelumnya. Pembangunan jalan dan jembatan yang menimbun
sungai tersebut membawa implikasi bagi masyarakat lokal yang
melakukan proses adaptasi terhadap pola daratan yang diciptakan
kolonial. Mereka melakukan adaptasi dengan berjalan kaki,
menggunakan becak cina, sado, dan mobil. Jalan – jalan yang
dibangun oleh kolnial Belanda hingga sekarang masih dipergunakan
oleh masyarakat Palembang.
Gambar 2.23 Jembatan Ogan atau Jembatan Kertapati yang dibangun
pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1939 dulunya bernama
Wilhelmina Brug. panjang jembatan 202,5 meter dan lebar 6
meter(Sumber : http://www.sriwijayaradio.com/2015/02/jembatan-
kertapati.html, diakses tanggal 24/11/2019 pk 15.48)
34 SUNGAI MUSI; Jejak Perjalanan dan Pembangunan Berkelanjutan