Page 230 - PAI 12 SISWA
P. 230
c. Afganistan
Agama Islam masuk ke Afganistan sejak masa Khalifah Umar bin Khattab. Pada
masa Khalifah Usman bin Affan, Islam telah masuk ke Kabul, dan pada tahun
870 M Islam telah mengakar di seluruh negeri Afganistan. Perkembangan
Islam di Afganistan selanjutnya berjalan dengan pesat, tidak ada hambatan,
dengan bukti penduduk Afganistan 99 % beragama Islam.
Agama Islam sangat berpengaruh dalam segala aspek kehidupan mereka.
Pada tahun 1933 muhammad Zahir Syah naik sebagai raja, kemudian
Amerika Serikat dan Uni Soviet berusaha menanamkan pengaruhnya. Tahun
1953, Raja Zahir mengangkat Muhammad Daud (kader komunis) sebagai
perdana menteri. Melihat keadaan seperti ini, umat Islam menilai bahwa
pemerintah Afganistan telah jauh menyimpang dari ajaran Islam. Kemudian
umat Islam mulai bergerak, yaitu dengan munculnya organisasi Perjuangan
Gabungan Muslim yang bernama ”Juanan Muslim” yang kemudian pada
tahun 1968 berubah nama menjadi Al-Jamiah Al-Islamiyah di bawah pimpinan
Burhanudin Rabbani.
Uni Soviet (sekarang Rusia) semakin marah melihat perkembangan Islam
itu. Kemudian pada tahun 1972 di bawah pengaruh Uni Soviet(sekarang
Rusia), Muhammad Daud menggantikan Zahir. Pada tahun 1978 Daud tewas
dibunuh dan diganti oleh Nur Taraki sebagai Presiden. Pada waktu itu, para
ulama mengeluarkan fatwa untuk mengutuk dan mengafirkan Taraki serta
mewajibkan jihad untuk menggulingkannya. Akibatnya timbul perjuangan
mujahidin Afganistan. Kemudian pada tahun 1970 Uni Soviet memasuki
Afganistan dengan membawa presiden bonekanya, Barak Kamal. Perbuatan
itu mendapat kutukan internasional, antara lain Presiden Jimmy Carter yang
memboikot Olimpiade Moskwa, dan banyak penduduk yang mengungsi ke
Pakistan.
Perjuangan mujahidin semakin kuat dengan bergabungnya tujuh organisasi
menjadi satu dengan nama ”Persatuan Mujahidin Islam Afganistan”
dengan tujuan menegakkan kalimat Allah Swt., serta memerdekakan
negara Afganistan dari kekuasaan kafir dan komunis dengan mendirikan
pemerintahan Islam di Afganistan. Sebagai komando tertinggi ialah Abdu
Rabbi Rasul Sayyaf.
Pada tahun 1987 peperangan memuncak, dengan bantuan senjata dari
Amerika dan Inggris, dan berakhir dengan Uni Soviet menderita kerugian
besar. Akhirnya, pada tahun 1989 Uni Soviet menarik seluruh tentaranya dari
Afganistan. Pejuang mujahidin terus melawan pemerintah Najibullah (sejak
222 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK