Page 89 - SENI TEATER BG KLS 5
P. 89

BAHAN BACAAN GURU


                                                   Mengajarkan Imajinasi


                      Mengapa imajinasi penting?
                      Imajinasi sejatinya adalah dunia yang sangat dekat dengan peserta didik. Seiring
                      semakin berkembangnya kemampuan literasi (membaca, memahami cerita,
                      berbicara, menghitung, dsb) peserta didik, maka pikirannya akan semakin mahir
                      dalam merangkai berbagai kemungkinan peristiwa dan skenario yang dapat
                      terjadi. Boleh dikatakan, semakin banyak asupan informasi baru yang diterima
                      oleh seseorang, semakin kaya pula bekal imajinasinya.


                      Imajinasi memiliki peran yang sangat penting di dalam berkesenian. “Seni adalah
                      produk dari imajinasi,” ujar Stanislavski, seniman teater legendaris dari Rusia. Seni
                      sangat lekat dengan keindahan dan keunikan yang seringkali ditemukan pada
                      hal-hal yang sifatnya tidak biasa, tidak umum, atau unik. Seorang seniman yang
                      mampu berimajinasi akan mampu menciptakan karya-karya orisinil yang indah
                      (dapat dinikmati), baru, dan seringkali tidak terpikir oleh kebanyakan orang.


                      Begitu pula dalam seni teater. Henri Gheon pernah berkata bahwa, “Imajinasi
                            teat  Ketik
                      didiknya untuk berimajinasi, maka ia sedang menyediakan jalan bagi peserta
                      didiknya untuk berpetualang, menikmati, dan mendapat pengalaman bermakna
                      dari seni teater.


                      Stimulus: tahap awal dalam mengembangkan imajinasi peserta didik
                      Seperti yang sebelumnya dikatakan, bahwa imajinasi sudah ada dan terus
                      berk    na            perk
                      dan mentalnya. Ini berarti pelajaran Seni Teater seharusnya lebih bertujuan untuk
                      menstimulasi, mengarahkan, dan terus mengasah kemampuan imajinasi anak,
                      daripada hanya ‘sekadar’ memunculkannya.


                      Stimulasi berarti memberikan rangsangan. Kegiatan stimulasi dapat dilakukan
                      dengan beragam cara. Salah satunya adalah dengan metode bertanya. Ajaklah
                      peserta didik membayangkan dirinya ada di sebuah situasi dan tanyakan
                      berbagai hal tentang dunia yang sedang ia bayangkan. Pertanyaan seperti, “Apa
                      yang kamu lihat?”, “Bagaimana bunyinya?”, “Seperti apa rasanya?”, “Apakah saat
                      itu siang atau malam?”, “Apa warnanya”, dsb. Pertanyaan-pertanyaan tersebut
                      berguna untuk merangsang otak untuk terus ‘membangun’ dunia yang lebih jelas
                      dan lengkap di dalam pikiran anak.
                      Stimulasi juga bisa berarti memberikan dorongan moral kepada peserta didik.
                      Seringkali peserta didik menjadi takut atau tidak berimajinasi karena tekanan




                                                                                 Unit 1   |  Bermain Itu Menyenangkan!       75
   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94