Page 79 - Toponim Magelang
P. 79

Toponim Kota Magelang     67











                     batangnya dapat setinggi 25-30 m. Tumbuhnya lurus, sedangkan diameter batangnya
                     rata-rata 20-25 cm. Di Magelang khususnya dan Jawa umumnya, jambe tumbuh hingga
                     ketinggian 1.400 m dpl. Buahnya berbentuk bulat telur terbalik memanjang. Warnanya
                     merah oranye, panjang 3-7 cm, dengan dinding buah berserabut.

                     Imam Budi Santoso menjelaskan, jambe terutama ditanam untuk dimanfaatkan bijinya,
                     yang di dunia Barat dikenal sebagai  betel nut. Biji jambe dipakai sebagai salah  satu
                     campuran makan sirih, selain gambir dan injet (kapur). Karena tradisi makan sirih
                     terdapat di Magelang, maka wajar jika masyarakat setempat membudidayakan jambe
                     di beberapa tempat dan akhirnya menjadi toponim, yakni Pucanganom, Pucang,
                     Kalipucang, Jambewangi, dan Jambesari. Penggunaan nama jambe dan pucang cukup
                     sebagai bukti mengenai luasnya pertanaman jambe rakyat di Magelang di masa silam.
                     Meskipun kebutuhan buah jambe cukup besar, tetapi dalam  sejarahnya belum ada
                     perusahaan yang memperkebunkan jambe di Jawa sedari era kolonial.


                     Saat ini, biji jambe sudah menjadi komoditi perdagangan. Ekspor dari Indonesia
                     diarahkan ke negara-negara Asia Selatan seperti India, Pakistan, Bangladesh, atau Nepal.
                     Negara pengekspor jambe utama adalah Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, dan
                     Myanmar. Biji jambe yang diperdagangkan terutama adalah yang telah dikeringkan,
                     dalam keadaan utuh (bulat) atau dibelah. Di negara-negara importir tersebut biji jambe
                     diolah menjadi semacam permen atau makanan kecil. Secara tradisional, biji jambe
                     dipakai dalam ramuan untuk mengobati sakit disentri, diare berdarah, dan kudisan. Biji
                     ini juga dimanfaatkan sebagai penghasil zat pewarna merah dan bahan penyamak kulit.

                     Berdasarkan hasil penelitian laboratorium yang disiarkan berbagai media, biji jambe
                     mengandung alkaloida. Seperti arekaina (arecaine) dan arekolina (arecoline), yang sedikit
                     banyak bersifat racun dan adiktif, dapat merangsang otak. Sedangkan zat lain yang
                     dikandung buah ini antara lain arecaidine, areco/idine, guracine (guacine), dan guvaco/
                     ine. Selain buahnya untuk pelengkap makan sirih, batang jambe yang lazim juga disebut
                     pucang sering dimanfaatkan untuk lomba memanjat yang mentradisi sejak lama. Walau
                     kurang begitu awet, kayu jambe yang telah tua juga dimanfaatkan untuk bahan perkakas
                     atau pagar. Batang jambe tua yang dibelah dan dibuang empulurnya digunakan untuk
                     talang atau saluran air di perdesaan sekitar Magelang.
   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84