Page 77 - Toponim Magelang
P. 77

Toponim Kota Magelang     65


























                   Sumber: Direktorat Sejarah 2018






                                                                                                Pasar Kebonpolo
                                                                                                tempat berlangsungnya
                                                                                                aktivitas warga


                     adalah pasar tradisional yang memperjualbelikan buah pala hasil perkebunan bersama
                     komoditi lainnya.


                     Di area ini, terdapat Stasiun Kebonpolo. Stasiun ini terintegrasi dengan Stasiun Kota
                     serta pemberhentian trem di Alun-alun  Magelang. Tahun 1873 dibuka jalur  kereta
                     api dan  dibangun lintasan trem tujuannya menghubungkan Kota Magelang dengan
                     wilayah sekitarnya. Juga distribusi hasil perkebunan pala di Pasar Kebonpolo dan Pasar
                     Rejowinangun yang berada di dekatnya. Warga ingin naik kereta ke luar kota, semisal
                     ke Surabaya maupun Batavia tidak perlu berjalan jauh membawa barang yang berat.
                     Sebelumnya, komoditi pasar diangkut andong atau dokar ke stasiun karena jaraknya
                     jauh. Saat itu warga cukup membawanya sendiri sebab telah tersedia stasiun yang dekat.
                     Rel kereta dibangun di Kebonpolo melewati jalur Magelang-Ambarawa-Kedungjati-
                     Semarang-Magelang-Yogyakarta.  Artinya, Kampung Kebonpolo dari waktu ke waktu
                                                 32
                     acap ramai aktivitas masyarakat. Buahnya, identitas kampung terjaga.





                     32  Arsip Stadsgemeente Magelang, Middlepuint van den tuin van Java, (Magelang: Het Bestuur der
                     Stadsgemeente Magelang, 1936.
   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82