Page 73 - Toponim Magelang
P. 73

Toponim Kota Magelang     61











                     Kelurahan Wates


                     1. Wates


                     Dalam  kamus Jawa, istilah “wates” berarti batas. Bisa ditafsirkan, Kampung Wates
                     bertemali dengan batas teritorial Magelang. Di tempat itu, membentang jalan raya
                     Semarang-Yogyakarta yang dibangun tahun 1833-1857. Dulu, di Wates ditemukan
                     pula pos untuk kepentingan penjagaan lalu lintas dan keamanan daerah, mengingat
                     Magelang sebagai basis militer dan juga banyak bangunan industri penting di Wates.
                     Misalnya, pabrik es Chevalier O’Herne mendistribusikan es ke Kotapraja Magelang
                     dan daerah lain setiap saat.  Semula pabrik itu bernama O’Herne memproduksi es,
                                            26
                     air mineral, es limon, dan sirup. Pabrik didirikan R. Chevalier pada 13 Agustus 1907
                     bermodal f. 20.000 dengan nilai saham f. 500. Tanggal 21 September 1917, nama
                     pabrik diganti Chevalier O’Herne dan menambah modal menjadi f. 60.000.

                     Di wilayah perbatasan Wates, orang  berlalu-lalang. Jalan  di perbatasan  menjelma
                     menjadi ruang interaksi dan memacu perkembangan wilayah. Jalan dibangun guna
                     memenuhi kebutuhan fisik manusia, yakni mendekatkan jarak dan membuka daerah
                     baru. Contohnya, memudahkan akses ke  rumah sakit, tempat ibadah, dan sarana
                     lainnya. Tempo dulu, hendak dibangun rumah  sakit  di Wates, tepatnya  di tepian
                     jalan raya Magelang-Ambarawa yang tidak jauh dari Militaire-Hospitaal. Rumah sakit
                     seluas 20.000 m² itu rencananya dikelilingi perkampungan pribumi, dan terdiri dari
                     3 bangunan yang menampung 100 pasien. Namun pendirian rumah sakit ini tidak
                                                     27
                     berjalan mulus, akhirnya diurungkan.  Tanggal 9 September 1925 di Wates sisi timur
                     Kotapraja Magelang berhasil didirikan klinik kesehatan dan poliklinik bersalin Budi
                                                                                             28
                     Rahayu yang diprakarsai Perkumpulan  Boedi Rahajoe  (Vereeniging Boedi Rahajoe) .
                     Dibangun pula Gereja GPIB Wates (Ambonsch kerk).


                     Semua bangunan penting ini membutuhkan jalur  transportasi yang memadai. Pada
                     1938/1939 pemerintah Belanda membenahi dan mengaspal jalan kampung, termasuk

                     26  Arsip Magelang middelpunt van the tuin van Java 1936.
                     27  Yudiyanto. Masyarakat Kota dan Kewarganegaraan: Partisipasi Sosial Masyarakat Sipil Kolonial di
 Lokasi Kampung      Magelang 1906-1942. Tesis. (Program Pascasarjana FIB: UGM Yogyakarta 2016). hlm. 149.
 Kedungsari
                     28   Arsip  Maandblad voor Midden-Java,  “Magelang Vooruit”.  (Edisi  3,  Desember  1935)  &  (Edisi
                     2,  November  1935),  A.  Kleian,  F.  Nieuw Adresboek  van geheel Nederlandsch Indie.  (Batavia:
                     Landsdrukkerij, 1908).
   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78