Page 21 - MODUL SISTEM KOMPUTER (YM)
P. 21
5 :2=2 + sisa 1
2 :2=1 + sisa 0
1
Bila bilangan desimal yang akan dikonversikan berupa pecahan desimal, maka bilangan
tersebut harus dipecah menjadi dua bagian, yaitu bilangan yang utuh dan yang pecahan.
Misalnya bilangan desimal 125,4375 dipecah menjadi 125 dan 0,4375. Bilangan yang utuh,
yaitu 125 dikonversikan terlebih dahulu ke bilangan biner, sebagal berikut:
125 : 2 = 62 + sisa 1
: 2 = 31 + sisa 0
: 2 = 15 + sisa 1
: 2 = 7 + sisa 1
: 2 = 3 + sisa 1
: 2 = 1 + sisa 1
Oleh karena itu, bilangan desimal 125 dalam bentuk bilangan biner adalah 111101.
Kemudian bilangan yang pecahan dikonversikan kebilangan biner dengan cara yang berbeda
seperti bilangan yang utuh, yaitu sebagai berikut.
0,4375 x 2 = 0,875
0,875 x2 = 1 ,75
0,75 x2 = 1 ,5
0,5 x2 = 1
Hasil biner pecahan
Jadi, bilangan desimal pecahan 0,4375 di dalam biner adalah 0,0111. Hasil dari bilangan :
125,4375 dalam bilangan biner adalah:
125 = 1111101
0,4375 = 0,0111
+
125,4375 10 = 1111101,0111 2
B. Konversi Bilangan Desimal ke Sistem Bilangan Oktal
Untuk mengkonversikan bilangan desimal kebilangan oktaI dapat dipergunakan
remainder method dengan pembaginya adalah basis dari bilangan oktal tersebut, yaitu 8.
Misalnya bilangan desimal 385, dalam bilangan oktal bernilai:
Contoh Soal
385 = …………..
10 8
385 8 = 48 + sisa 1
17