Page 109 - 8. PEMBIAKAN TANAMAN KELAS XI_Neat
P. 109

pembiakan tanaman




           Eksplan yang dalam kondisi bagus dan tidak     Di  samping  itu,  tanaman  tersebut
           terkontaminasi  dari  tahap  inisiasi  kultur     m e m p e r l i h a t k a n   b e b e r a p a   g e j a l a
           dipindahkan  atau  disubkulturkan  ke  media     ketidaknormalan,  seperti  bersifat  sukulen,
           yang mengandung sitokinin. Subkultur dapat     lapisan  kutikula  tipis,  dan  jaringan
           dilakukan berulang-ulang kali sampai jumlah     vaskulernya  tidak  berkembang  sempurna,
           tunas yang kita harapkan.                   serta morfologi daun abnormal dengan tidak
           Eksplan  atau  kalus  yang  sudah  waktunya      berfungsinya  stomata  sebagai  mana
           untuk  dipindahkan  ke  dalam  media  tanam      mestinya.  Strutur  mesofil  berubah,  dan
           yang baru harus segera dilaksanakan, tidak      aktivitas fotosintesis sangat rendah. Dengan
           boleh  sampai  terlambat.  Pemindahan  yang      karakteristik seperti itu, palanlet atau tunas
           terlambat dapat menyebabkan pertumbuahn      mikro mudah menjadi layu atau kering jika
           eksplan atau kalus dapat terhenti atau dapat      dipindahkan ke kondisi eksternal secara tiba-
           mengalami  browning  atau  terkontaminasi      tiba. Oleh karena itu, planlet atau tunas mikro
           oleh jamur atau bakteri.                    tersebut diadaptasikan ke kondisi lngkungan
                                                       yang baru yang lebih keras. Dengan kata lain,
        F. AKLIMATISASI
                                                       planlet atau tunas mikro perlu diaklimati.
           Dalam proses perbanyakan tanaman secara
           kultur  jaringan,  tahap  aklimatisasi  planlet
           merupakan  salah  satu  tahap  kritis  yang
           sering menjadi kendala dalam produksi bibit
           secara  masal.  Pada  tahap  ini,  planlet  atau
           tunas  mikro  dipindahkan  ke  lingkungan  di
           luar botol seperti rumah kaca, rumah plastik,
           atau  screen  house  (rumah  kaca  kedap
           serangga).  Proses  ini  disebut  aklimatisasi.
           Aklimatisasi  adalah  proses  pengkondisian
           planlet  atau  tunas  mikro  (jika  pengakaran
           dilakukan secara ex-vitro) di lingkungan baru
           yang  aseptik  di  luar  botol  dengan  media
           tanah  atau  pakis,  sehingga  planlet  dapat
           bertahan dan terus menjadi bibit yang siap
           ditanam  di  lapangan.  Pembiakan  dengan
                                                                             Gambar 6.17 Anggrek Botolan
           kultur jaringan baru bisa dikatakan berhasil                         Sumber: Dokumen Penulis
           jika  planlet  dapat  diaklimatisasi  ke  kondisi
           eksternal dengan keberhasilan yang tinggi.
           Tahap  ini  merupakan  tahap  kritis  karena
           kondisi  iklim  mikro  di  rumah  kaca,  rumah
           plastik, rumah bibit, dan lapangan sangatlah
           jauh berbeda dengan kondisi iklim mikro di
           dalam  botol.  Kondisi  di  luar  botol
           berkelembaban nisbi jauh lebih rendah, tidak
           aseptik,  dan  tingkat  intensitas  cahayanya
           jauh  lebih  tinggi  daripada  kondisi  dalam
           botol. Planlet atau tunas mikro lebih bersifat
           heterotrofik karena sudah terbiasa tumbuh
           dalam kondisi berkelembaban sangat tinggi,
           aseptik, serta suplai hara mineral dan sumber                    Gambar 6.18  Hasil Aklimatisasi
                                                                                Sumber: Dokumen Penulis
           energi berkecukupan.

                                                  101
   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114