Page 23 - 64. Batik Kls XI
P. 23
Batik
6) Parang Tuding Motif ini melambangkan sebuah
kekuatan dan kekuasaan, sesuai
dengan peruntukan penggunanya
pada jaman tersebut yaitu hanya
para bangsawan atau raja yang
berkuasa. Golongan motif dengan
posisi dan komposisi diagonal
seperti ini selain parang ada juga
motif lereng dan liris. Motif-motif
ini sama-sama menggunakan garis
Gambar 1.30. Motif Parang Tuding diagonal untuk membuat pola
SUMBER : Dokumentasi FB. Poppop
motifnya. Jenis-jenis motif lereng
Parang tuding sesuai namanya antara lain Lereng bangun ningrat,
dalam bahasa jawa “tuding” yang lereng dana tirta, lereng abiyoso,
artinya menunjuk. Motif ini mem- lereng rujak sente, lereng cagak
punyai filosofi bahwa orang yang talang, lereng uceng dan sebagai-
memakai batik dengan motif ini, nya. Motif batik lereng ini memiliki
diharapkan menunjukkan hal-hal makna filosofi yang melambangkan
yang positif dan mengandung kesuburan, kemakmuran, keberani-
makna kebaikan. Jenis Parang an dan tekad untuk kepentingan
inibiasanya digunakan oleh para rakyat. Motif ini juga lazim diguna-
orang tua.
kan oleh kaum bangsawan kerajaan
7) Parang Curigo saja.
g. Golongan Motif Batik Truntum
Motif Truntum ini berbentuk seperti
bunga keccil-kecil berjejer sangat rapi
yang terkesan lembut. Motif ini
seringkali digunakan dalam upacara
adat pernikahan yang diguanakn oleh
kedua orangtua mempelai. Motif ini
merupakan simbol cinta yang tulus
dan abadi. Makna filosofi yang lain,
sesuai dengan namanya truntum atau
“menuntun” yang artinya menuntun
Parang curiga berasal dari bahasa kedua mempelai pengantin dalam
Jawa “Curiga” yang artinya keris. memasuki kehidupan yang baru.
Parang jenis ini disusun dengan
komposisi yang sedikit berbeda
dengan parang yang lainnya, yaitu
dengan posisi tegak 45 derajad
dengan ujung parang yang lancip.
Ciri khas lainnya yaitu adanya motif
Mlinjon yang berbentuk belah
ketupat yang sejajar mengikuti
garis diagonal khas parang pada
umumnya
Gambar 1.35. Motif Truntum
SUMBER : Dokumentasi FB.Hassa Batik
18