Page 34 - EMODUL BAHASA INDONESIA REVISI IV
P. 34
“Hehehe, lucu sekali jika kura-kura bisa mengalahkanmu adu lari,” kata rubah.
“Bagaimana, kalian mau adu lari? Aku siap jadi jurinya,” kata rubah.
“Boleh saja,” kata kelinci.
“Ayo, siapa takut,” timpal kura-kura.
Kelinci dan kura-kura berdiri bersebelahan siap adu lari. Rubah memberi aba-
aba. “Siap, mulai!”
Kelinci melesat cepat. Sementara, kura-kura merayap pelan. Tidak lama,
kelinci sudah jauh berada di depan kura-kura.
“Aku rasa, aku bisa tidur dulu di sini. Kura-kura tidak akan dapat menyusulku
dalam waktu dekat,” pikir kelinci. Ia lantas berbaring dan tidur lelap.
Sementara itu, meskipun perlahan, kura-kura terus merayap tanpa henti.
Lama-lama, ia mulai menyusul kelinci yang sedang tidur. Ia terus merayap
tanpa henti hingga akhirnya mencapai garis finish (akhir).
Setelah beberapa lama, kelinci pun terbangun. Secepat kilat, ia berlari ke garis
finish. Alangkah kagetnya ia ketika melihat kura-kura telah berada di garis
finish terlebih dahulu.
“Bagaimana bisa kau mencapai garis finish lebih dulu?” tanya kelinci.
“Aku hanya terus berlari tanpa henti,” jawab kura-kura tenang. Tinggallah
kelinci yang menyesal karena menganggap remeh kura-kura.
Diadaptasi dari www.dongengceritarakyat.com
1. Fabel mengambil tokoh para binatang.
2. Watak tokoh para bnatang digambarkan ada yang baik dan ada yang
buruk (seperti watak manusia).
3. Tokoh para binatang bisa berbicara seperti manusia.
4. Cerita memiliki rangkaian peristiwa yang menunjukkan kejadian sebab-
akibat. Rangkaian sebab- akibat diurutkan dari awal sampai akhir.
5. Fabel menggunakan latar alam (hutan, sungai, kolam, dll).
29