Page 16 - MODUL 3 BAB 5
P. 16

3. Letakkan penghapus atau benda yang lainnya di depan cermin 1.
                4. Amati pembentukan bayangan yang terjadi, lalu hitung jumlah bayangan yang
                    terbentuk dan masukkan ke dalam tabel pengamatan.
                5. Ulangi langkah 2 sampai 4 dengan mengubah sudut kedua cermin menjadi
                              o
                                      o
                     o
                         o
                    90 , 45 , 30 , dan 20 .

           G. Mengumpulkan dan Mengolah Data
                Berdasarkan hasil kegiatanmu, masukkan data yang telah diperoleh kedalam tabel di bawah ini.
                             No.  Sudut antara Dua Cermin      Jumlah Bayangan
                                     o
                             1.    90
                                     o
                             2.    45
                                     o
                             3.   30
                                     o
                             4.   20

           H. Menginterpretasi Hasil dan Pembahasan
           Berdasarkan tabel percobaan, maka yang harus dianalisis sebagai berikut!
              1.  Bagaimanakah  pembentukan  bayangan  benda  yang  terjadi?    apa  faktor  mempengaruhi  terjadi
                  pembentukan bayangan?
              2.  Bagaimana menentukan rumus menghitung jumlah bayangan yang terbentuk?
              3.  Bagaimana hubungan jumlah Bayangan yang dihasilkan dengan besarnya sudut yang dibentuk oleh
                  dua cermin?
           I. Kesimpulan
               Berdasarkan percobaan dan diskusi yang telah kamu lakukan, apa yang dapat kamu simpulkan?

                   1)  Cermin Cekung

                       Cermin cekung adalah cermin yang permukaannya mengkilap dan melengkung kedalam
                   seperti irisan sebuah bola dengan bagian dalamnya mengkilap. Hubungan jarak benda (s), jarak

                   bayangan (s’) dan jarak focus (f). Serta perbandingan jarak bayangan (s’) dengan jarak benda
                   (s) atau tinggi bayangan (h’) dengan tinggi benda (h) dinamakan pembesaran (M) dirumuskan:


                           1   1    1                        ℎ′      ′
                               =      +                   = | | = | |
                                     ′
                                                                      
                                                             ℎ
                                                                                                          10
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21