Page 196 - Karangturi Plant Catalog 2020
P. 196

(Muntingia calabura L.)


                Asal dan sebaran
                Sebenarnya  asal  mula  buah  dengan  kandungan  air  tinggi  ini  dari  daratan

                Meksiko Selatan, Amerika Tengah, Peru, hingga Bolivia.
                Persebarannya di Asia Tenggara dibawa masuk dari Filipina pada akhir abad
                ke-19.  Setelah  itu,  jenis  buah  ini  begitu  cepat  tersebar  hingga  ke  seluruh
                wilayah tropis di Asia Tenggara termasuk Indonesia.

                Habitat
                Kersen  tumbuh  liar di  tempat  terbuka  dan  perbukitan  terbuka,  di  tepi-tepi
                jalan, tepi-tepi sungai juga dataran rendah yang drainasenya baik, dan pada
                tanah  liat  berpasir.  Kersen  banyak  ditanam  sebagai  pohon            buah  dan

                pelindung.
                Morfologi

                Kersen adalah tumbuhan perdu dengan ciri-ciri tumbuh tinggi mencapai 12
                meter.  Namun  umumnya  pohon  talok  yang  tumbuh  di  Indonesia  hanya
                setinggi  3-6  meter  saja.  Buah  ini  tergolong  buah  non-musiman,  yaitu  buah
                yang  terus  berproduksi  dan  berbunga  sepanjang  tahun.  Kayu  tersasnya
                sangat  keras,  agak  liat  berwarna  coklat,  tajuk  selalu  hijau,  percabangan

                mendata membentuk naungan, ranting berambut halus. Daun letak berseling
                mendatar,  bentuk  lanset,  ujung  runcing.  Buah  kersen  termasuk  buah  buni
                bertangkai, bentuk bulat, warna buah masak merah.
                Manfaat

                Manfaat buah kersen antara lain mengandung vitamin C ,
                mengandung vitamin A untuk meningkatkan
                daya tahan tubuh dan untuk kesehatan
                mata dan kulit, mencegah asam urat,

                dapat menurunkan kadar kolestrol,
                mencegah pilek dan flu, mengontrol gula darah ,
                mengatasi masalah pencernaan dan infeksi bakteri


                                                         195
   191   192   193   194   195   196   197   198   199   200   201