Page 99 - ANDHIKA_Naskah Panduan Praktikum Uji Tanah DIV (1)
P. 99
7.6 Prosedur Pengujian
Pembuatan Benda Uji
1) Benda uji dibuat dari tanah kering udara yang ditumbuk dengan palu karet dan
lolos saringan 4,75 mm, sebanyak 5,5 kg
2) Campur sample tanah tersebut dengan air sampai tercapai kadar air optimum
atau kadar air yang dikehendaki. Biarkan selama 24 jam, sehingga kadar airnya
merata.
3) Keesokan harinya, padatkan sampel tersebut di dalam cetakan sesuai dengan
cara pemadatan standard atau modified (pelaksanaan lihat pada percobaan
pemadatan).
4) Buka leher sambung (extension colar) dan ratakan kelebihan tanah dengan alat
perata serta tambal lubang-lubang yang mungkin terjadi pada permukaan karena
lepasnya butir-butir kasar dengan bahan yang lebih halus. Tentukan berat isi dari
benda uji
Prosedur
1) Rangkaian piston penetrasi pada mesin penetrasi dan pasang dial penetrasi pada
piston.
2) Letakkan benda uji yang telah dipadatkan tadi pada mesin penetrasi.
3) Letakkan keping beban di atas permukaan benda uji seberat minimal 4,5 kg.
4) Atur piston penetrasi, sehingga menyentuh permukaan benda uji dan beri
tekanan sehingga dial proving ring menunjukkan beban sebesar yang diberikan
oleh keping beban pada permukaan benda uji. Kemudian jarum dial proving ring
dan dial penetrasi tunjukkan pada angka nol.
5) Berikan pembebanan dengan teratur, sehingga kecepatan penetrasi sekitar
1,25 mm/menit.
Catat pembacaan dial beban ( proving ring ) pada penetrasi : 0; 0.5; 1; 1.5; 2;
2.5; 3; 4; 5; 6; 7.5; 9; 10 dan 12.5 mm.
6) Keluarkan benda uji dari cetakan dan tentukan kadar airnya secara merata.
7.7 Analisa Data
1) Gambarkan grafik hubungan antara beban terhadap penetrasi.
Apabila didapat grafik yang cekung ke atas maka harga nolnya harus dikoreksi
seperti gambar 7.1
2) Dengan menggunakan harga beban (KN) yang sudah dikoreksi, hitung nilai
CBR pada penetrasi 2,5 mm dan 5,0 mm, dengan cara membagi beban penetrasi
2
2
(KN/m ) dengan beban penetrasi standard masing-masing (KN/m ).
Beban penetrasi (KN/m2) dihitung berdasarkan besarnya beban dibagi luas
piston penetrasi
3) Bila nilai CBR pada penetrasi 5,0 mm lebih besar dari 2,5 mm, maka percobaan
harus diulangi.
4) Bila dalam pengujian ulang masih didapat nilai CBR pada penetrasi 5,0 mm
lebih besar dari 2,5 mm, maka nilai CBR diambil pada penetrasi 5,0 mm. Kedua
nilai CBR dicantumkan di dalam laporan.
Uji CBR Laboratorium 7 - 4