Page 159 - Journey TMO Release 2018 - 2019
P. 159

Journey Champion IT



               Introduction
               Sesuai dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan  (RJPP) tahun 2018-2022,  PT. Kimia Farma akan melakukan program transformasi dalam
               waktu 5 (lima) tahun dengan tujuan menjadi The Leading Healthcare Company in Indonesia pada tahun 2022. Transformasi yang dilakukan salah
               satunya yaitu transformasi dalam bidang digitalisasi di Kimia Farma Group yaitu di KFH, KFA, KFTD dan  anak perusahaan lainnya agar saling
               terhubung dan terintegrasi dalam bisnis guna meningkatkan revenue perusahaan serta agile dalam operationalnya.

               Key progress and issue
               1.  Digitalisasi KFTD (Bosnet)
                   KFTD memiliki 47 kantor cabang yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia dan sebagai penyedia jasa layanan distribusi, KFTD menyalurkan
                   berbagai macam variant produk dari perusahaan holding, prinsipal dan non prinsipal sehingga sebagai salah satu bentuk upaya menjalankan
                   bisnis untuk meningkatkan jaringan dan layanan distribusi, maka sebab itu dalam transformasi digital KFTD mengimplementasikan e-distribusi
                   yang berperan penting dalam penunjang kinerja penjualan lebih efektif, simple dan terukur pada masing-masing outlet baik pada KFA atau
                   non KFA.
               2.  Digitalisasi KFA (7 Solution)
                   Dalam rangka meningkatkan kinerja dan revenue yang ada di Kimia Farma Apotek, maka dibuatlah transformasi digitalisasi yang berfokus
                   pada 7 pilar utama yaitu : Modernisasi POS dan Smartstock, Omni channel, Customer loyalty atau Mobile apps, Big data analytics, Integrasi
                   Klinik (Umum, Diagnostik, Kecantikan), Program Rujuk Balik (BPJS) dan  Homecare.
               3.  Digitalisasi HC (SK Digital)
                   Salah satu bentuk transformasi digitalisasi yang diimplementasikan di unit HC yaitu SK digital, SK digital ini dibuat berdasarkan salah satu
                   inisiatif yang timbul dikarenakan sering dan banyaknya masalah yang timbul terkait penerbitan SK yang terkadang lama. Maka dengan adanya
                   SK digital ini diharapkan semua penerbitan SK yang ada di KF dapat tertracking, praktis dan efektif.
               4.  Digitalisasi Procurement (E-Procurement)
                   Dalam  rangka  transformasi  digitalisasi,  maka  unit  procurement  melakukan  implementasi  digitalisasi  e-procurement  yaitu  yang  terdiri  dari
                   Contract Management, E-Catalog, Procurement Management dan Vendor Management yang dimana module-module tersebut berkaitan dan
                   tersinkronasi dengan sistem ERP yang sudah ada yaitu SAP.






                                                                              156
   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164