Page 7 - Buku Program PITFMB 2024
P. 7
7
PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN
FISIKA MEDIS DAN BIOFISIKA (PIT-FMB) KE-VII
2 0 2 4
PIT-FMB MUSYAWARAH NASIONAL TAHUN 2024
Supriyanto Ardjo Pawiro, Ph.D
Ketua Aliansi Fisikawan Medik Indonesia
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dimana seluruh
Teman Sejawat Fisika Medis, baik di kalangan akademisi maupun klinis, di seluruh tanah air, dalam
keadaan sehat wal afiat dalam menjalankan tugas mulianya di bidang masing-masing.
Pertemuan Ilmiah Tahunan Fisika Medis dan Biofisika (PIT-FMB) tahun 2024 ini adalah acara ilmiah
tahun ke-7 setelah sukses dilaksanakan pertama kali di Depok (2017), Semarang (2018), Bali (2019),
Makassar (2021), Malang (2022), dan Lombok (2023). Pertemuan ilmiah ini diinisiasi sebagai sarana
interaksi ilmiah kalangan akademisi dan prak si untuk saling bertukar pikiran dan bersinergi untuk
mencari solusi yang dapat dimanfaatkan bagi kesehatan pasien.
Pertemuan ilmiah ini adalah petemuan ilmiah terakhir bagi Saya dan m DPP AFISMI untuk melayani
seluruh anggota AFISMI, sejak perisi wa bersejarah, bergabungnya dua organisasi Fisika Medis
Indonesia menjadi satu dan berubah nama menjadi Aliansi Fisikawan Medik Indonesia (AFISMI) sejak 31
Oktober 2015.
2 0 2 4
Kami seluruh jajaran m DPP AFISMI berterima kasih kepada anggota AFISMI, pada tahun 2015
sekitar 100-an yang telah bergabung dan se a mengembangkan organisasi profesi ini, dan saat ini telah
mencapai 870-an anggota pada tahun 2024.
PIT-FMB
Berdirinya AFISMI pada tahun 2015 adalah menjadi tahun ke-8 sejak diakuinya Fisikawan Medik
sebagai tenaga kesehatan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2007 dengan
keluarnya Keputusan Menteri Kesehatan No. 48 /2007. Pada tahun tersebut juga, menjadi tahun ke-4
rekognisi Fisikawan Medik yang diundangkan melalui peraturan kepala Bapeten No. 8 /2011 tentang
Keselamatan Radiasi Bidang Radiologi Diagnos k dan Intervensional.
Dengan berjalannya waktu, sejak 2007 sampai 2016, posisi Fisikawan Medik banyak diisi dengan
lulusan pendidikan akademik, baik S1 maupun S2 yang dilanjutkan dengan magang/training untuk
Fisikawan Medik yang senior. Kondisi ini tentu dak ideal, karena Fisikawan Medik yang bekerja
melayani pasien sangat bervaria f dan ada gap yang cukup lebar.
Universitas Indonesia pada tahun 2016 menjalankan inisiasi program Residensi Spesialis
Radioterapi dan Residensi Spesialis Radiologi Diagnos k dan Intervensional bagi lulusan S2 Fisika
peminatan Fisika Medis dalam kerangka proyek regional IAEA RAS6077. Terima kasih kepada
sukarelawan residen dan supervisor yang telah belajar bersama sehingga dapat menyelesaikan Pilot
Project untuk Spesialis Radioterapi pada tahun 2019 dengan bantuan dana dari Interna onal Atomic
Energy Agency dan Center for Medical Physics and Biophysics, Lembaga Sains Terapan FMIPA UI.
Pada tahun yang sama, 2016, UI juga menginisiasi program pela han profesi untuk lulusan S1
dengan konsep yang sama dengan Residensi Spesialis selama 1 tahun pada ke ga bidang. Akan tetapi,
implementasi penegakan hukum/regulasi oleh BAPETEN pada tahun 2017 telah memaksa m pakar
DPP AFISMI mendesain program pela han profesi untuk menjembatani sebelum berdirinya program
Pendidikan Profesi Fisikawan Medik (PPFM). DPP AFISMI memutuskan memberikan deskresi bagi
lulusan S1 untuk menjadi Fisikawan Medik tanpa pela han profesi sampai Februari 2018.