Page 129 - EKONOMI_KELAS12_ISMAWANTO_2009
P. 129

paling banyak 49% dimiliki oleh swasta atau investor. Contoh
                                                 lain adalah PT Telkom, PT Angkasa Pura, dan PT BNI.
                                             d. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah badan usaha
                                                 yang modalnya dimiliki oleh pemerintah daerah. Contoh:
                                                 Bank Jateng, Bank Jabar, dan PDAM.




                                                D.    Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)


                                                 Di Indonesia terdapat beragam jenis badan usaha swasta.
                                             kesemuanya mempunyai peranan yang cukup penting dalam
                                             perekonomian Indonesia. Badan usaha ini seluruh modalnya
                                             dimiliki oleh pihak swasta, baik secara perseorangan maupun
                                             persekutuan.

                                             1. Bentuk-Bentuk Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
                                             Berdasarkan badan hukum yang dipilih, badan usaha milik
                                             swasta dapat dibedakan dalam bentuk badan usaha
                                             perseorangan, firma, persekutuan komanditer, perseroan
                                             terbatas, dan koperasi.

                                             a. Badan Usaha Perseorangan
                                                 Badan usaha perseorangan adalah suatu bentuk badan usaha
                                                 yang hanya didirikan oleh satu orang, modalnya juga dari
                                                 satu orang yang sekaligus yang memimpin dan bertanggung
                                                 jawab atas segala pekerjaan dengan tujuan untuk mendapat
                                                 laba.
                                                 Kebaikan badan usaha perseorangan antara lain:
                                                 1) organisasinya yang mudah (easy of organization), karena
                                                    aktivitas relatif terbatas dan perusahaan relatif kecil,
              Gambar 5.2  Warung makan meru-
                         pakan bentuk usaha      2) kebebasan bergerak  (freedom of action). Pemilik
                         perseorangan.              mempunyai kebebasan yang luas, karena setiap
              Sumber:    SWA Sembada,
                         28 September 2005          keputusannya merupakan kata terakhir,
                                                 3) keuntungan jatuh pada seorang (retention of all profits)
                                                 4) pajaknya rendah (low tales),
                                                 5) rahasia perusahaan lebih terjamin  (secrecy), karena
                                                    umumnya pengusaha sendiri yang menjalankan tugas-
                                                    tugas penting,
                                                 6) ongkos organisasinya rendah (low organization cost),
                                                 7) dapat mengambil keputusan dengan cepat, karena tanpa
                                                    menunggu persetujuan orang lain,
                                                 8) keuntungan yang besar akan menambah dorongan dan
                                                    semangat bagi pimpinan.
                                                 Kekurangan badan usaha perseorangan:
                                                 1) tanggung jawab pimpinam tidak terbatas  (unlimited
                                                    liability),
                                                 2) besarnya modal terbatas (limitazian on capital),




              122     Ekonomi SMA dan MA Kelas XII
   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134