Page 60 - EKONOMI_KELAS12_ISMAWANTO_2009
P. 60
Contoh:
Data berikut diambil dari pembukuan PD FALAH, Bandung
per 31 Desember 2005.
Persediaan barang dagangan (awal) Rp 15.000.000,00
Pembelian Rp 75.000.000,00
Retur pembelian dan PH Rp 1.500.000,00
Potongan pembelian Rp 2.500.000,00
Beban angkut pembelian Rp 1.000.000,00
Persediaan barang dagangan (akhir) Rp 12.500.000,00
Diminta: Hitunglah besarnya HPP!
Jawab:
Persediaan barang dagangan (awal) Rp 15.000.000,00
Pembelian Rp 75.000.000,00
Beban angkut pembelian Rp 1.000.000,00
+
Rp 76.000.000,00
Retur pembelian dan PH Rp 1.500.000,00
Potongan pembelian Rp 2.500.000,00
+
Rp 4.000.000,00
–
Pembelian bersih Rp 72.000.000,00
+
Barang tersedia untuk dijual Rp 87.000.000,00
Persediaan barang dagangan (akhir) Rp 12.500.000,00
–
Harga Pokok Penjualan Rp 74.500.000,00
Cara praktis perhitungan HPP dapat dilakukan sebagai
berikut.
Persediaan barang dagangan (awal) Rp 15.000.000,00 (+)
Pembelian Rp 75.000.000,00 (+)
Retur pembelian dan PH Rp 1.500.000,00 (–)
Potongan pembelian Rp 2.500.000,00 (–)
Beban angkut pembelian Rp 1.000.000,00 (+)
Persediaan barang dagangan (akhir ) Rp 12.500.000,00 (–)
Harga Pokok Penjualan Rp 74.500.000,00
F. Laporan Keuangan
Setelah kertas kerja atau neraca lajur disusun, maka langkah
berikutnya dalam siklus akuntansi perusahaan dagang adalah
penyusunan laporan keuangan. Laporan keuangan (financial
statement) adalah hasil akhir dari akuntansi yang merupakan
suatu ringkasan transaksi keuangan. Laporan keuangan
disajikan dengan maksud memberikan informasi mengenai
posisi harta, utang, dan modal serta perolehan laba atau rugi
yang menunjukkan hasil aktivitas yang terjadi dalam rumah
tangga perusahaan dan membantu pimpinan dalam
pengambilan keputusan.
Tahap Pengikhtisaran Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 53