Page 209 - Seni Budaya kls 8
P. 209

Mengenal Tokoh


                                       Tahun 1950, waktu itu di Gubernuran Makassar. Presiden
                                  Soekarno  tiba-tiba  bangkit  dari  tempat  duduknya  dan  bertanya,
                                  ”Adakah tarian daerah yang bisa saya nikmati?”
                                       Dengan cepat  Andi Siti Nurhani Sapada (tanpa persiapan

                                  sama sekali) meminjam pakaian adat Mandar, lalu me nyuguh kan tari
                                  Pattuddu yang berasal dari daerah Mandar, kini Provinsi Sulawesi
                                  Barat. Bung Karno terkesan dan mengharap kan agar kiprah ibu

                                  Nani  diteruskan  dalam  membina  dan  mengembangkan  tari-tarian
                                  Sulawesi Selatan.
                                       Peristiwa bersejarah itulah yang memacu semangat ibu Nani,
                                  panggilan akrabnya, untuk lebih menekuni seni tari. Sebelumnya ia
                                  adalah seorang penyanyi top pada zamannya dengan nama panggilan

                                  Daeng Sugi. Ia pernah bergabung dalam Orkes Daerah Baji Minasa
                                  (1949) pimpinan Bora Daeng Irate, pencipta lagu Makassar, Angin
                                  Mammiri. Tidak salah lagi, Andi Nurhani Sapada adalah pelantun

                                  pertama lagu Angin Mammiri.
                                       Maka,  sejak  tahun 1950 hingga 1965, setiap tahun wanita
                                  bangsawan kelahiran Parepare, 25 Juni 1929 itu tampil di Istana
                                  Negara. Ibu Nani memimpin tim kesenian/tari dari Sulawesi
                                  Selatan pada acara peringatan  Proklamasi Kemerdekaan  RI

                                  setiap  17  Agustus.  Tahun  1952  sampai  tahun  1985  ibu  Nani
                                  telah mengolah, membina, dan mencipta kan seni tari Sulawesi
                                  Selatan,  antara lain  Pakarena,  Pattuddu,  Padendang, Bosara,

                                  Pabbekkenna Majjina, Pattennung, Dendang-Dendang, Pasuloi,
                                  Anging Mamiri, dan  Tomassenga.  Adapun fragmen  tari yang
                                  diciptakannya  antara  lain  Sultan  Hasanuddin,  Pajjonga,
                                  Wetadampali Masala Olie, Saleppang Sampu, dan Anak Rara.
                                       Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, ketika pe merin tah

                                  mengirim tim kesenian ke Australia tahun 1975, dua karya ibu Nani,





                                                                                                  201
                                                                          Seni Budaya
   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213   214