Page 100 - Fikih_revisi Kls 8
P. 100

1.  Istilah i‟tikaf  berasal dari Bahasa Arab dan merupakan bentuk masdar (infinitif) dari:
                               ُ
                             ً َ ْ
                                      َ َ َ ْ
                          اﻓاﻞ ِ حﻋا    ِ    ﻕ ِ ﻝحﻌ َ َ ْ        ي   ﻕﻝحﻋِا   yang berarti tinggal, menetap, atau berdiam diri di suatu tempat.

                       Sedangkan  menurut  istilah,  i‟tikaf  berdiam  diri  di  dalam  masjid  untuk  beribadah

                       kepada Allah yang dilakukan oleh orang tertentu dengan tata cara tertentu.

                    2.  Jumhur ulama‟ berpendapat bahwa hukum asal melaksanakan i‟tikaf adalah sunnah.

                       Dan bisa berubah menjadi wajib jika seseorang bernadzar untuk melaksanakannya.

                    3.  Rukun  i‟tikaf:  1).  Niat  2)  Berdiam  diri  di  masjid,  sekurang-kurangnya  selama

                       tuma‟ninah shalat

                    4.  Syarat I‟tikaf: 1) Islam 2) Baligh/mumayyiz  3) Berakal sehat   4) suci dari haid dan

                       nifas  5) suci dari hadas besar (janabah).

                    5.  Hal-hal yang membatalkan i‟tikaf: 1) Hubungan suami istri (bersetubuh), 2) Keluar

                       sperma, 3) Gila, 4) Mabuk yang disengaja, 5) Murtad (keluar dari agama Islam) 6)

                       Haidh  7) Nifas, 8) Keluar masjid tanpa udzur, 9) Keluar untuk memenuhi kewajiban
                       yang bisa ditunda.


                    6.  Hal-hal yang diperbolehkan ketika i‟tikaf

                       a. Keluar masjid untuk keperluan yang tidak bisa ditunda (buang hajat, keluar dalam

                          urusan ketaatan).

                       b. Membawa kasur dan perlengkapan lainnya ke masjid

                       c. Makan  dan  minum  di  dalam  masjid  dengan  tetap  memelihara  dan  menjaga
                          kebersihan dan kemuliaan masjid.

                       d. Menerima tamu dan mengantarkannya ke pintu masjid
                    7.  Hal-hal  yang  dianjurkan  ketika  i‟tikaf:  a)  Shalat  b)  memperbanyak  membaca  al-
                       Qur‟an  c)  Berzikir  d)  Bershalawat  e)  mengurangi  hubungan  dengan  orang  banyak

                       agar kita lebih fokus dengan ibadah yang kita lakukan.






















                 84   FIKIH MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VIII
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105