Page 179 - Fikih_revisi Kls 8
P. 179

g. Hewan yang dilarang untuk dibunuh, maka ia dilarang untuk dikonsumsi karena jika

                        dilarang untuk dibunuh berarti dilarang untuk disembelih. Lalu bagaimana mungkin
                        seperti  ini  dikatakan  boleh  dimakan.  Hewan-hewan  tersebut  adalah  semut,  lebah,

                        burung hudhud, burung Shurod (kepalanya besar, perutnya putih, punggungnya hijau
                        dan katanya biasa memangsa burung pipit), dan katak.

                           Dari Ibnu Abbas ra., ia berkata,
                               ْ
                            ُ َ َّ َ  ُ َ َّ  ّ َ َّ  َ  َ  ْ  َ  ْ َ  ْ َ  َ                     َّ  َّ  َّ
                                       ْ
                            تلدنلاو  تلمنلا  باودلا  نم  عبزؤ  فخك  نع  ىَهن  -    ْ لطو  هُلع  الله  ىلص -   ىبنلا  نب ِ
                                                     ِ
                                                             ِ
                                                                                                   ِ
                                            ِ
                                                        ٍ
                                                                                                َ ُ ُ ْ ْ
                                                                                          ُ َ ُْ
                                                                                                      ُ َ
                                                                            )دواد ىبا هاوز(  .      َ دسصلاو دهدهلاو
                        Artinya:  “Sesungguhnya  Nabi  Saw.  melarang  untuk  membunuh  empat  binatang:
                        semut, lebah, burung Hudhud dan burung Shurad.” (HR. Abu Daud)
                     h. Hewan yang hidup di dua alam (darat dan air) seperti katak, penyu, dan lain-lain.
                                                                                              َ
                                                                                                     َ
                                     َ
                                                ُ
                                                        َ ْ
                               َّ
                                  ُ َ َ
                                                                                                        َّ
                                                                                         َّ
                                         َ َ
                                                َ َ ْ َ
                                                              ْ َ
                                                                                             َ َ
                                                                                       َّ
                             ُْ
                           -  ىبنلا هاهجِ  ٍ ءاود ىف اهلعجً عدفض نع  -    ْ لطو هُلع الله ىلص -  ىبنلا ٌإط ابِبظ نؤ َ
                                                           ِ
                                             ِ
                                                                                                    ِ
                                                                                        ِ
                              ِ
                                                      ٍ
                                                                                 َ ْ
                                                                                   ْ َ
                                                                              َ
                                                                )دواد ىبا هاوز(   .اهلخ َ ك نع -    ْ لطو هُلع الله ىلص
                                                                               ِ
                        Artinya:    “Ada  seorang  tabib  menanyakan  kepada  Nabi  Saw.    mengenai  katak,
                        apakah  boleh  dijadikan  obat.  Kemudian  Nabi  Saw.    melarang  untuk  membunuh
                        katak.” (HR. Abu Daud)
                     i.  Keledai jinak (keledai kampung), berdasarkan apa yang diriwayatkan Jabir ra.
                                                          ُ
                                                    ْ
                                             َ ْ
                                                                  َ
                                                                                                    َّ
                                          َّ ْ
                                                                                                        َّ
                                                       ْ ُ
                                                 ُ ُ
                                                                     َ ْ َ
                                                            ْ َ َ َ ْ
                                                                                                   َّ
                           يزاسبلا هاوز(   َ تُلهاْ سمخلا مىخل نع ربُز مىً ىَهن َ  -    ْ لطو هُلع الله ىلص -  ىبنلا نؤ َ
                                         ِ ِ
                                                                                                    ِ
                                                       ِ
                                                ِ
                                                                                                    )ْ لظمو
                        Artinya:  “Sesungguhnya Nabi Saw. melarang (untuk makan) daging keledai jinak
                        pada perang Khaibar.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)


                    Aktifitas Siswa:
                    Diskusikan beberapa persoalan berikut!

                    1.  Salah satu sebab suatu binatang itu haram dikomsumsi adalah karena menjijikkan.
                       Baga  imana  dengan  Jallalah  (binatang  yang  sebagian  besar  makanannya  adalah
                       feses atau kotoran manusia atau hewan lain atau najis), baik berupa onta, sapi, dan
                       kambing,  maupun  yang  berupa  burung,  seperti:  bebek,  angsa  (yang  memakan

                       feses), ayam (pemakan feses), dan selainnya?
                    2.  Bagaimana  dengan  hukum  mengkonsumsi  ikan  kecil-kecil  tanpa  membuang

                       kotoran di perutnya?

                                                        FIKIH MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VIII    163
   174   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184