Page 84 - SKI kls 7
P. 84

C.  POLA DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW. DI MADINAH




                    Pengamatanku




                     Mush’ab bin Umair adalah da’i pertama di sejarah Islam. Sebelum masuk

                  Islam, ia dikenal sebagai seorang pemuda ganteng dan necis. Namun sesudah
                  memeluk Islam, ia berubah samasekali. Ia memakai jubah usang.  Rasullulah Saw.
                  bersabda:  “Dahulu saya lihat Mush’ab ini tak ada yang mengimbangi dalam
                  memperoleh kesenangan dari orang tuanya, kemudian ditinggalkannya semua itu
                  demi cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya.”
                     Suatu saat Mush’ab dipilih Rasulullah Saw. menjadi duta atau utusan Rasul
                  ke Madinah untuk mengajarkan ajaran Agama Islam kepada orang-orang Anshar

                  yang telah melakukan Bai’at di bukti Aqabah. Disamping itu mengajak orang-
                  orang lain untuk menganut agama Allah, serta mempersiapkan kota Madinah un-
                  tuk menyambut hijrah Rasul sebagai peristiwa besar.
                     Ada suatu peristiwa yang dihadapi ketika berdakwah di Madinah. Ketika ia
                  sedang menyampaikan ajaran Islam kepada orang-orang, tiga-tiba disergap Us-
                  aid bin Hudlair kepala suku kabilah Abdul Asyhal di Madinah. Usaid menodong
                  Mush’ab dengan menyentakkan lembingnya. Bukan main marah dan murkanya
                  Usaid, menyaksikan Mush’ab yang dianggap akan mengacau dan menyeleweng-
                  kan anak buahnya dari agama mereka, serta mengemukakan Allah Yang Maha

                  Esa yang belum pernah mereka kenal dan dengar sebelum itu.
                     Ketika melihat kedatangan Usaid bin Hudhair yang murka bagaikan api se-
                  dang berkobar, orang-orang Islam yang duduk bersama Mush’ab merasa kecut
                  dan takut. Tetapi Mush’ab bin Umair tetap tinggal tenang dengan air muka yang
                  tidak berubah.
                     Bagaikan singa hendak menerkam, Usaid berdiri di depan Mush’ab dan Sa’ad
                  bin Zararah, bentaknya: “Apa maksud kalian datang ke kampung kami ini, apakah

                  KHQGDN PHPERGRKL UDN\DW NHFLO NDPL" 7LQJJDONDQ VHJHUD WHPSDW LQL  MLND WDN LQ-
                  gin segera nyawa kalian melayang!”
                     Dengan tenang terpancarlah ketulusan hati, Mush’ab mengeluarkan ucapan
                  halus, katanya “Kenapa anda tidak duduk dan mendengarkan dulu? Seandainya
                  DQGD PHQ\XNDL QDQWL  DQGD GDSDW PHQHULPDQ\D  6HEDOLNQ\D MLND WLGDN  NDPL DNDQ
                  menghentikan apa yang tidak anda sukai itu!”





                 76                                                 Buku Siswa Kelas VII MTs
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89