Page 121 - KelasIX PPKN kls 9.pdf
P. 121
2. 3HQ\HEDE .RQÀLN GDODP 0DV\DUDNDW
.RQÀLN GDODP PDV\DUDNDW EXNDQ PHUXSDNDQ SURVHV \DQJ WHUMDGL WLED
tiba. Peristiwa ini terjadi melalui proses yang ditandai oleh beberapa gejala
GDODP PDV\DUDNDW *HMDOD \DQJ PHQXQMXNNDQ DGDQ\D NRQÀLN VRVLDO GDODP
PDV\DUDNDW DQWDUD ODLQ
a. Tidak adanya persamaan pandangan antarkelompok, seperti perbedaan
tujuan, cara melakukan sesuatu, dan sebagainya.
b. Norma-norma sosial tidak berfungsi dengan baik sebagai alat
mencapai tujuan.
c. Adanya pertentangan norma-norma dalam masyarakat sehingga
menimbulkan kebingungan bagi masyarakat.
d. Sanksi terhadap pelanggar atas norma tidak tegas atau lemah.
e. Tindakan anggota masyarakat sudah tidak lagi sesuai dengan norma
yang berlaku.
f. Terjadi proses disosiatif, yaitu proses yang mengarah pada persaingan
WLGDN VHKDW WLQGDNDQ NRQWRUYHUVLDO GDQ SHUWHQWDQJDQ NRQÀLN
Sedangkan beberapa gejala dalam masyarakat yang memiliki potensi
PHQMDGL SHQ\HEDE NRQÀLN VRVLDO DQWDUD ODLQ
a. Gejala menguatnya etnosentrisme kelompok.
Etnosentrisme berasal dari kata etnos yang berarti suku sedangkan
sentrisme berarti titik pusat. Dengan demikian etnosentrisme memiliki
arti perasaan kelompok di mana kelompok merasa dirinya paling
baik, palingbenar, paling hebat. Sehingga
mengukur kelompok lain dengan nilai
dan norma kelompoknya sendiri. Sikap
etnosentrisme tidak hanya dalam
kolompok suku, namun juga
kelompok lain seperti kelompok
pelajar, partai politik, pendukung
tim sepakbola dan sebagainya.
Perkelahian pelajar terkadang
disebabkan oleh rasa kelompoknya
lebih baik, lebih kuat, dari
kelompok pelajar lain.
Sumber: www.harianterbit.com
Gambar 5.3 Tawuran pelajar
108 Kelas IX SMP/MTs
Di unduh dari : Bukupaket.com