Page 141 - KelasIX PPKN kls 9.pdf
P. 141
Agresi militer II dilakukan kembali pada 19 Desember 1948 yang
diawali dengan serangan terhadap Yogyakarta, ibu kota Indonesia saat
itu, serta penangkapan Soekarno, Mohammad Hatta, Sjahrir dan beberapa
tokoh lainnya. Jatuhnya ibu kota negara ini menyebabkan dibentuknya
Pemerintah Darurat Republik Indonesia di Sumatra yang dipimpin
oleh Sjafruddin Prawiranegara. Setelah Yogyakarta dikuasai Belanda
perlawanan bangsa Indonesia merubah strategi dengan cara perang
gerilya. Salah satu hasil perang gerilya adalah serangan umum tanggal 1
Maret 1949, yang dipimpin oleh Jenderal Sudirman. Serangan ini memberi
dampak bagi dunia internasional tentang keberadaan NKRI.
c. Perang Gerilya
Perlawanan bangsa Indonesia juga menggunakan strategi perang
gerilya, yaitu perang dengan berpindah-pindah tempat. Sewaktu-waktu
menyerang berbagai posisi tentara Belanda baik di jalan maupun di
markasnya. Salah satu perang gerilya dipimpin oleh Jenderal Soedirman.
Beliau bergerilya dari luar kota Jogyakarta selama delapan bulan ditempuh
kurang lebih 1000 km di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tidak
jarang Soedirman harus ditandu atau digendong karena dalam keadaan
sakit keras. Setelah berpindah-pindah dari beberapa desa rombongan
Soedirman kembali ke Yogyakarta pada tanggal 10 Juli 1949.
Sumber : Buku 30 Tahun Indonesia Merdeka
Gambar 6.4 Jenderal Sudirman memimpin perang gerilya meskipun dalam keadaan sakit
128 Kelas IX SMP/MTs
Di unduh dari : Bukupaket.com