Page 148 - KelasIX PPKN kls 9.pdf
P. 148
d. Konferensi Meja Bundar
Konferensi Meja Bundar (KMB) yang berlangsung di Den Haag pada
23 Agustus sampai 2 November 1949, berhasil mengakhiri konfrontasi
¿VLN DQWDUD ,QGRQHVLD GHQJDQ %HODQGD +DVLO NRQIHUHQVL WHUVHEXW \DQJ
paling utama adalah ”pengakuan dan penyerahan” kedaulatan dari
Pemerintah Belanda kepada Pemerintah Indonesia yang disepakati akan
disusun dalam struktur ketatanegaraan yang berbentuk negara federal,
yaitu negara Republik Indonesia Serikat.
Di samping itu, terdapat empat hal penting lainnya yang menjadi isi
kesepakatan dalam KMB, yaitu: Pertama, pembentukan Uni Belanda-
Republik Indonesia Serikat yang dipimpin oleh Ratu Belanda secara
simbolis; Kedua, Soekarno dan Moh. Hatta akan menjabat sebagai
presiden dan wakil presiden Republik Indonesia Serikat untuk periode
1949-1950, dengan Moh. Hatta merangkap sebagai perdana menteri;
Ketiga, Irian Barat masih dikuasasi Belanda dan tidak dimasukkan ke
dalam Republik Indonesia Serikat sampai dilakukan perundingan lebih
lanjut; Keempat, Pemerintah Indonesia harus menanggung hutang negeri
Hindia Belanda sebesar 4,3 miliar gulden.
Di satu sisi hasil KMB tersebut harus dianggap sebagai sebuah
kemajuan karena sejak saat itu, setelah Belanda ”mengakui dan
menyerahkan” kedaulatan kepada bangsa Indonesia, secara resmi
Indonesia menjadi negara merdeka dan terlepas dari cengkeraman
Belanda. Namun di sisi lain, kesepakatan yang dihasilkan dalam KMB
tidak serta merta menyelesaikan permasalahan bagi Indonesia, terlebih
bentuk negara federal yaitu Republik Indonesia Serikat adalah produk
rekayasa van Mook yang suatu saat dijadikan strategi untuk merebut
kembali Indonesia melalui politik devide et impera.
Sumber : Buku 30 Tahun Indonesia Merdeka
Gambar 6.7 Suasana Konferensi Meja Bundar
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 135
Di unduh dari : Bukupaket.com