Page 163 - Kelas V Buku Tema 9 BS
P. 163

“Kalau begitu, kalian harus menuruti kata-kataku. Kita berjalan ke kiri,”
                          kata Beni.
                            “Tapi kompasnya membidik 60 derajat ke arah utara, sesuai kata-kata
                          pada sandi itu. Berarti, kita harus mengambil arah kanan,” kata Siti sambil
                          membidik kompas di tangannya.
                            “Apa pun alasannya, aku akan berjalan ke kiri. Itu keputusanku, karena
                          aku lebih tahu daerah ini. Kalau kalian tidak mau ikut denganku, ya
                          sudah. Selamat jalan, aku pergi sendiri. Biar nanti aku sampai lebih dulu
                          di tempat tujuan,” kata Beni sambil berlalu meninggalkan kelompoknya.

                            Siti, Lani, Udin, dan Dayu tercengang dengan sikap Beni. Mereka
                          berusaha mencegah Beni. Namun terlambat, Beni sudah berlari dengan
                          cepat.
                            Dengan sangat terpaksa, mereka melanjutkan perjalanan tanpa Beni.
                          Sesampainya di pos, ternyata kelompok mereka nomor dua. Ada satu
                          kelompok yang telah sampai lebih dulu di pos itu. Mereka kemudian
                          teringat dengan Beni, Beni tidak ada di sana. Hingga semua kelompok
                          berkumpul di pos tersebut, Beni tidak juga muncul.

                            Mereka kemudian merasa ketakutan, khawatir jika Beni tersesat di
                          dalam hutan. Dayu melapor pada Pak Guru. Tak lama kemudian, Pak
                          Guru meminta Lani, Siti, Udin, dan Dayu untuk ikut bersama tim mencari
                          keberadaan Beni.
                            Sementara  di  tengah  hutan,  Beni  bingung.  Ia  tiba-tiba  lupa  dengan
                          jalan yang harus ia tempuh.
                            “Kenapa sepertinya aku hanya berputar-putar saja? Dari tadi sepertinya
                          jalan yang aku lewati sama. Aku tersesat.... Coba tadi aku nurut sama
                          mereka. Tapi kan gengsi, masak aku paling pintar harus nurut sama
                          mereka yang kepintarannya di bawahku?” kata Beni.

                            Beni menyesal. Ternyata ia telah bersikap sombong. Kesombongan
                          yang akhirnya justru mencelakakan dirinya sendiri.
                            Setelah beberapa lama, akhirnya Beni dapat ditemukan. Hari sudah
                          petang. Mereka kemudian bersama-sama menuju pos.
                            “Teman-teman, aku minta maaf ya…. Karena kesombonganku, kalian
                          jadi repot harus mencariku,” kata Beni kepada teman-temannya dengan
                          menyesal.

                            “Tidak apa-apa. Lain kali, kita harus kompak dan bersatu. Kamu memang
                          pintar, Beni, tapi kesombonganmu harus dihilangkan,” kata Udin.













                                                           Subtema 3: Manusia dan Benda di Lingkungannya     157
   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168