Page 196 - Kelas V Buku Tema 9 BS
P. 196

“Ayo, kita dekati penjual itu,” ajak Paman Rizki.
                       Ibu Danu menanyakan harga pisang dan kelapa kepada penjual. Kemudian,
                    ibu menawar harga yang diberikan penjual. Kelebihan berbelanja di pasar
                    adalah harga bisa ditawar. Ibu Danu tidak menyia-nyiakan kesempatan ini.
                    Akhirnya, ibu Danu dan penjual mencapai harga kesepakatan. Ibu Danu
                    memberikan uang kepada pedagang dan ibu Danu menerima pisang serta
                    kelapa.
                       “Ayo, kita berkeliling lagi, Paman,” ajak Danu.

                       “Wah, Danu senang ya? Lihatlah Danu. Di Pasar Apung ini, para pedagang
                    menjajakan dagangannya dengan perahu kayu. Perahu kayu itu dikenal dengan
                    jukung,” jelas ayahnya.
                       “Iya, ayah.”

                       Kemudian, Danu dan keluarga mengelilingi Pasar Apung. Di Pasar Apung
                    Danu melihat beberapa penjual makanan khas Banjarmasin, seperti soto banjar
                    dan nasi sop banjar. Ada juga beberapa pedagang yang menjual pakaian, kue,
                    dan ikan. Setelah puas berkeliling, Danu dan keluarga kembali ke dermaga
                    penyewaan perahu. Saat pulang, Danu memperhatikan pemandangan
                    sekelilingnya. Di sepanjang sungai Danu menyaksikan pemandangan rumah-
                    rumah masyarakat Sungai Barito. Semua rumah masyarakat  terbuat dari kayu.

                       “Ayah, apakah  mereka tidak  takut  tinggal  di  aliran  sungai?”  Tanya Danu
                    kepada ayahnya.
                       “Sudah sejak dari lahir mereka tinggal di sini Danu. Mereka sudah terbiasa
                    hidup berdampingan dengan alam,” kata ayah.

                       “Apakah rumah-rumah kayu itu tahan dari air sungai, Yah?”
                       Tiba-tiba Paman Rizki menjawab pertanyaan Danu, “Rumah-rumah di sini
                    tidak mudah rusak walaupun bahan bangunannya terbuat dari kayu, Danu.
                    Kayu  yang  digunakan  untuk  membangun  rumah  masyarakat  di  sini  adalah
                    kayu ulin. Kayu ulin terkenal kuat dan semakin kuat apabila terkena air,” jelas
                    Paman Rizki.
                       “Berarti kayu ulin banyak terdapat di sini ya, Paman?”

                       “Iya, Danu. Masyarakat di sini memanfaatkan hasil hutan berupa kayu ulin
                    untuk membangun rumah,” jawab Paman Rizki.
                       Ayah dan ibu Danu mengajak Danu dan Paman Rizki makan soto banjar.
                    Kemudian, mereka menuju warung yang menjual soto khas banjar. Mereka
                    memesan soto banjar dan beberapa minuman.

                       “Ayah minum air mineral dan Paman memesan es teh?” Tanya Danu.
                       “Iya,” jawaban Ayah. Paman Rizki mengangguk sambil tersenyum.

                       “Kenapa Danu?” Tanya Paman.
                       “Itu berarti ayah mengonsumsi zat tunggal karena meminum air putih.





                 190    Buku Siswa SD/MI Kelas V
   191   192   193   194   195   196   197   198   199   200   201