Page 9 - BAHASA INDONESI1-dikonversi
P. 9
BIN 5-04
Teks 2
Perang Mataram Menghadapi Belanda
Mataram mencapai puncak kejayaannya semasa pemerintahan Sultan
Agung Hanyokrokusumo. Seluruh wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur
ada di bawah kekuasaan Sultan Agung. Hanya Jawa Barat, yang sebagian
wilayahnya merupakan kekuasaan VOC, yang masih belum dapat dikuasai.
Pada tahun 1628, Sultan Agung mengadakan serangan mendadak terhadap
benteng Batavia. Di tengah-tengah pertempuran dahsyat, prajurit Mataram
kehabisan perbekalan sehingga serangan itu mengalami kegagalan dan
pimpinannya bernama Baurekso gugur dalam pertempuran itu.
Sultan Agung segera menghimpun kembali kekuatannya untuk
melakukan penyerbuan berikutnya. Kali ini, sebelum serangan dimulai, telah
dipersiapkan perbekalan yang cukup untuk menunjang kebutuhan makan
para prajuritnya. Sepanjang jalan menuju Batavia, dibangun gudang-gudang
beras.
Setelah persiapan selesai, kemudian, dilakukan penyerbuan ke Batavia
pada tahun 1629. Benteng VOC dikepung dari segala penjuru membuat
serdadu-serdadu Belanda kewalahan. Kekuatan prajurit Mataram dalam
serangan kali ini dilipatgandakan. Namun, Belanda memang pandai dan licik,
melalui kaki-kaki tangannya, VOC berhasil membumihanguskan gudang-
gudang beras Mataram. Akibatnya, prajurit Mataram mengalami lagi
kekurangan perbekalan sehingga serangan ini pun mengalami kegagalan.
Sultan Agung wafat pada tahun 1645. Putranya, Amangkurat I,
menggantikan kedudukannya menjadi raja Mataram (1645 – 1677). Berbeda
dengan ayahnya, ia mengizinkan VOC berdagang di bandar-bandar Mataram.
Sebaliknya, Mataram juga diperbolehkan berdagang di seluruh Nusantara,
kecuali di Maluku. Namun, raja-raja Mataram berikutnya tetap menentang
kekuasaan VOC di Mataram. Mereka yang menentang VOC di Mataram, antara
lain, Amangkurat III, Untung Surapati, Paku Buwono II sampai dengan
Pangeran Diponegoro.
2. Tuliskan unsur kebahasaan yang muncul pada kedua teks tersebut.
No. Teks Unsur Kebahasaan
1. Teks 1
TEKS CERITA SEJARAH Halaman 9