Page 60 - Bangga Jadi Anak Indonesia – Kumpulan Cerpen Karya Murid SD di Kabupaten
P. 60

TOM AND JERRY
                                            (Mainan Apapun Dibagi Dua)


                                              Oleh : Muhammad Rifqy Zhorif


                   Namaku Ariel. Aku tinggal bersama ibu ayah dan dua orang adik kembarku. Kami
               semua mempunyai  kesibukan  sendiri.  Ayah mencari  nafkah untuk keluarga,  ibu
               sibuk mengurus rumah tangga dan Aku sibuk belajar. Pada suatu malam adik sàya
               yang kembar Intan menangis karena kelaparan, dan ibu sedang membuat makanan
               untuknya, kemudiaan setelah selesai memasak ibu langsung memanggil adikku Intan
               untuk makan. Ibu menyuruhku untuk menggendong Intan ke tempat makan.
                   Ayah saya sedang melayani pembeli yang sedang berbelanja. Ibu memanggil ayah
               saya untuk memberi makan kepada adik kembarku. Pada saat ayah dan ibu menyuapi
               adik kembarku yang bernama Intan tiba-tiba adikku Intan seketika menangis, dan teryata
               dia meminta mainan berupa stik, dan pada saat itu pula datang kakak kembarnya Intin
               untuk meminta mainan yang ada di tangan adik kembarnya Intan. Kemudian si adik
               kembar Intan tidak mau memberikan mainan yang ada di tangannya tersebut. Akhirnya
               kakak kembar Intin menangis dikarenakan tidak mempunyai mainan.
                   Dengan kejadian tersebut menyebabkan kosentrasi aku terganggu untuk belajar
               dan akhirnya aku menghentikan untuk belajar dan bertanya kepada ibu.
                   “Ada apa ribut-ribut Bu?” Tanyaku pada ibu.
                    “Kedua adikmu menangis” jawab ibu.
                   Ibu menjelaskan bahwa  kedua adik kembarku  si Intan menangis karena tidak
               diberikan mainan  oleh kembarannya si Intin, lalu aku bertanya lagi kepada ibuku.
                   “Kenapa tidak diberikan saja mainannya?” sambil menatap ibuku.
                   “Masalahnya mainannya hanya satu saja, sedangkan saudara kembarnya si Intan
               tidak mau berbagi” Jawab ibuku lagi.
                   Lalu aku bertannya lagi kepada ibuku.
                   “Apakah mainan itu?”
                   “Itu adalah stik es krim” Jawab ibu.
                   Akhirnya  aku berpikir  sejenak  bagaimana  caranya supaya  adikku  si Intin untuk
               berhenti menangis, dan aku mendapatkan jawabanya, lalu aku menyampaikan usul
               kepada ibuku.
                   “Bu bagaimana kalau stik yang ada itu kita patahkan untuk dibagi dua saja!”
                   “Oh iya ya..., betul juga kamu”. Sahut ibuku.
                   Kemudian  ibu mematahkan stik tersebut menjadi dua bagian  dan dibagikan
               kepada kedua adik kembar saya Si Intin dan Si Intan, akhirnya adik saya Intin berhenti
               menangis dan akupun senang gembira, kemudian aku melanjutkan untuk belajar yang
               tadi sempat tertunda dengan pikiran dan suasana yang tenang.
                   Pada sore harinya aku disuruh oleh ibuku untuk memandikan si kembar Itin dan
               Intan, dan kemudian setelah mereka berdua mandi aku langsung memakaikan mereka
               popok, minyak gosok, dan pakaian. Akan tetapi pada saat aku memakaikan pakaian
               kepada si kembar Intin dan Intan terjadi lagi keributan antara mereka berdua yang
               mana si Intin meminta baju yang telah dipakai oleh si Intan, namun si Intan tidak mau



                                                           43
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65