Page 98 - Pelangi Persahabatan – Kumpulan Cerpen Karya Murid SD di Kabupaten Bombana
P. 98
BEBE YANG PEMALAS
Oleh : Alifsyah Adiputra
Di siang hari yang terik, dari kejauhan nampaklah kabut pasir di tengah lapangan
berpasir depan rumah kontrakan yang sudah tak berpenghuni, muncullah beberapa
siluet anak-anak kecil yang berlari-larian. Lalu menyusul dengan suara anak-anak
yang tertawa girang.
“Heh kamu jadi …?” demikian kalimat yang menggantung salah seorang anak usia
5 tahunan yang mengalungi sarung dan berkibar di belakangnya layaknya Superman.
“Kita sama-sama polisi, ayo kita tangkap para pencuri itu!” Seru teman anak tersebut
yang mengenakan topi SD.
“Bebe... pulang mandi terus bersihkan kamarmu!” Teriak seorang ibu di teras rumah
yang berhadapan langsung dengan lapangan tersebut.
“Sabar Bu” jawab Bebe dengan sarungnya yang tetap berkibar.
Kemudian anak-anak tersebut melanjutkan permainannya. Tak lama kemudian,
sementara asyik mereka bermain, ibu Bebe kembali muncul dengan memegang rotan
di tangannya.
“Pulang Bebe” Ibu Bebe kembali berteriak dengan nada yang lebih tinggi.
“Iya Bu, Bebe pulang!” kata Bebe semantara anak lainnya lari terbirit-birit pulang
menuju rumahnya.
Setibanya di rumah, Bebe pun mandi dan ganti baju dan masuk ke kamarnya.
Bukannya segar dan senang setelah mandi, tapi hati Bebe kalut karena kamarnya
berantakan layaknya kapal pecah. Dalam keadaan kalut, seekor tikus menggigit
kakinya dan dengan spontan Bebe berteriak memanggil ibunya.
Ketika Ibu Bebe datang ke kamarnya, ternyata Bebe sedang memeluk gulingnya
dengan perasaan ketakutan. Ternyata baru saja ada seekor tikus menggigit kaki Bebe.
“Pergi kamu! Pergi!” kata Bebe sambil memukul bantalnya.
“Kan ibu bilang, bersihkan kamarmu! Tapi kamu tidak pernah mendengar kata-kata
ibu. Lihat sekarang, kakimu benar-benar digigit tikus. Tikus memang betah tinggal di
tempat yang kotor!” Kata Ibu Bebe.
Setelah kejadian itu, Bebe selalu menuruti kata ibunya untuk rajin mandi dan
membersihkan kamarnya.
*****
71