Page 166 - Modul PJJ Bahasa Indonesia Kelas 8 Semester Genap-ok
P. 166

H.  Evaluasi

                      Bacalah teks berikut dengan saksama untuk menjawab soal nomor 1 s.d. 5!


                                                        Tukang Kayu

                        Alkisah,  seorang  Tukang  Kayu  yang
                       merasa  sudah  tua  dan  berniat  untuk
                       pensiun dari profesinya sebagai Tukang
                       Kayu  yang  sudah  ia  jalani  selama
                       puluhan tahun. Ia ingin menikmati masa
                       tuanya bersama istri serta anak cucunya.
                       Sebelum  memutuskan  untuk  berhenti
                       bekerja,  ia  sebelumnya  menyadari
                       bahwa  ia  akan  kehilangan  penghasilan
                       rutin yang setiap bulan ia  terima.
                       Bagaimana pun itu, ia lebih merasakan dan mementingkan tubuhnya yang sudah
                       termakan usia karena ia merasa tidak dapat lagi melakukan aktivitas seperti tahun-
                       tahun sebelumnya.
                       Suatu hari, kemudian ia mengatakan rencana ingin pensiun kepada mandornya.
                       “Saya mohon maaf Pak, tubuh saya rasanya sudah tidak seperti dulu, saya sudah
                       tidak kuat lagi untuk menopang beban-beban berat di pundak saya saat bekerja.”

                       Setelah  sang  mandor  mendengar  niat  Tukang  Kayu  tersebut,  ia  merasa  sedih.
                       Karena sang mandor akan kehilangan salah satu Tukang Kayu terbaiknya, ahli
                       bangunan handal yang dimiliki dalam timnya. Namun apalah daya, mandor tidak
                       dapat memaksa untuk mengurungkan niat si Tukang Kayu untuk berhenti bekerja.

                       Terlintas dalam pikiran sang mandor, untuk meminta permintaan terakhir sebelum
                       dirinya pensiun. Sang mandor memintanya untuk sekali lagi membangun sebuah
                       rumah untuk yang terakhir kalinya. Untuk sebuah proyek di mana sebelum Tukang
                       Kayu tersebut berhenti bekerja.
                       Akhirnya, dengan berat hati Tukang Kayu menyanggupi permintaan mandornya
                       meskipun ia merasa kesal karena jelas-jelas dirinya sudah bicarakan akan segera
                       pensiun.

                       Di balik pengerjaan proyek terakhirnya, ia berkata dalam hati bahwa dirinya tidak
                       akan mengerjakannya dengan segenap hati. Sang mandor hanya tersenyum dan
                       mengatakan pada Tukang Kayu pada hari pertama ketika proyeknya dikerjakan,
                       “Seperti  biasa,  aku  sangat  percaya  denganmu.  Jadi,  kerjakanlah  dengan  yang
                       terbaik. Seperti saat-saat kemarin kau bekerja denganku. Bahkan, dalam proyek




                         158

                                                           BAHASA INDONESIA | VIII | GENAP
   161   162   163   164   165   166   167   168   169   170   171