Page 1 - COBA-COBA
P. 1
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DALAM JARINGAN PADA MATERI SUHU,
PEMUAIAN DAN KALOR DI KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 1
PEKANBARU
2)
1)
3)
4)
5)
Evi Suryawati , Elfiani , Balgis Kusumawati , Khairun Nisa , Ria Mariati
1. FKIP, Universitas Riau, email: evi.suryawati@lecturer.unri.ac.id
2. SMP Muhammadiyah 1 Pekanbaru, email: elfianimedan@gmail.com
3. FKIP, Universitas Riau, email: balgis.kusumawati1421@student.unri.ac.id
4. FKIP, Universitas Riau, email: khairun.nisa1071@student.unri.ac.id
5. FKIP, Universitas Riau, email: ria.mariati1058@student.unri.ac.id
Abstract
Pandemi Covid-19 telah menghambat berbagai bidang dalam kehidupan, salah satunya yaitu bidang
pendidikan. Oleh karena itu, pembelajaran di SMP Muhammadiyah 1 Pekanbaru harus dilakukan melalui
pembelajaran daring. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas pembelajaran dalam jaringan pada
materi suhu, pemuaian dan kalor di kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan di
SMP 1 Muhammadiyah Pekanbaru pada kelas VII-1, VII-2 dan VII-3 tahun ajaran 2020/2021. Penelitian
dilakukan pada pertengahan bulan Oktober-November 2020. Jumlah responden sebanyak 20 orang dari setiap
kelas VII. Analisis nilai yang digunakan berupa nilai ulangan harian mata pelajaran IPA pada KD 3.4 yaitu materi
suhu, pemuaian dan kalor. Berdasarkan hasil dan pembahasan, pembelajaran dalam jaringan pada materi suhu,
pemuaian dan kalor dikelas VII smp muhammadiyah 1 pekanbaru berbeda-beda pada tiap kelas. Pada kelas VII
1 memiliki nilai rata–rata 58, untuk kelas VII 2 memiliki nilai rata–rata 73,4, dan untuk kelas VII 3 memiliki nilai
rata–rata 61,1. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran daring pada mata pelajaran IPA kelas VII di SMP
Muhammadiyah 1 Pekanbaru kurang efektif.
Keywords : Efektivitas, Pembelajaran Daring, Materi Suhu, Pemuaian dan Kalor
Pendahuluan
Pandemi Covid-19 telah menghambat berbagai bidang dalam kehidupan, salah satunya yaitu
bidang pendidikan. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19
yaitu dengan pembatasan interaksi masyarakat (physical distancing). Oleh karena itu, dengan adanya
physical distancing membuat pembelajaran tatap muka secara konvensional tidak dapat dilakukan di
berbagai daerah termasuk di SMP Muhammadiyah 1 Pekanbaru. Kondisi siswa dan guru yang tidak
dapat bertemu secara langsung untuk menjaga physical distancing inilah yang membuat pembelajaran
harus dilakukan melalui pembelajaran daring.
Pembelajaran secara daring merupakan solusi untuk melaksanakan pembelajaran meskipun
pendidik dan peserta didik berada pada lokasi yang berbeda. Pembelajaran secara daring di masa
Pandemi Covid-19 dikukuhkan dengan Surat Edaran Mendikbud No. 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan
kebijakan Pendidikan dalam masa darurat penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19). Dalam surat
edaran tersebut dinyatakan bahwa satuan pendidikan yang berasa pada daerah zona kuning, oranye, dan
merah dilarang melaksanakan proses pembelajaran secara tatap muka dan tetap melaksanakan
pembelajaran di rumah secara daring.
Konsep belajar dari rumah (work from home) di SMP Muhammadiyah 1 Pekanbaru dilaksanakan
menggunakan applikasi Whats App. Pelaksanaan pembelajaran ini dilakukan satu kali dalam seminggu.
Pemilihan jenis aplikasi untuk pembelajaran daring disesuaikan dengan berbagai kondisi siswa di SMP
Muhammadiyah 1 Pekanbaru. Hal ini berdasarkan pertimbangan berbagai kendala yang dihadapi.
Kendala yang ditemui antara lain jaringan internet yang lemah dan tidak stabil. Kendala lain yang
ditemukan yakni kemampuan orang tua untuk memberikan fasilitas pembelajaran daring. Berdasarkan
kondisi yang terjadi selama pandemi Covid-19 diatas, maka tujuan penelitian ini adalah menganalisis
efektivitas pembelajaran dalam jaringan pada materi suhu, pemuaian dan kalor di kelas VII SMP
Muhammadiyah 1 Pekanbaru.
Bahan dan Metode
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 1 Pekanbaru pada kelas VII-1, VII-2 dan
VII-3, semester ganjil tahun ajaran 2020/2021. Waktu penelitian dimulai dari bulan Oktober-November
2020. Jumlah responden sebanyak 20 orang dari setiap kelas VII. Jenis penelitian ini menggunakan
metode deskriptif kuantitatif. Sugiyono (2014) menyatakan bahwa data kuantitatif adalah data yang