Page 16 - Modul Geografi kelas X SMA Mareta Farsiana
P. 16

di daratan, hujan tersebut menjadi air darat yang mengalir melalui
             parit, selokan, sungai, rawa, dan danau yang kemudian akan mengalir
             kembali ke laut.
             Siklus Hidrologi Panjang
             Siklus hidrologi panjang merupakan proses daur ulang air yang
             membutuhkan waktu paling lama. Siklus ini terjadi terjadi karena uap
             air laut terbawa angin, kemudian membentuk awan di atas daratan
             sampai ke pegunungan tinggi.
             Saat awan tersebut berada di pegunungan tinggi, air akan jatuh
             sebagai kristal es atau salju, kemudian membentuk gletser yang
             bergerak atau meleleh dan mengalir ke sungai, hingga akhirnya
             kembali mengalir ke laut lagi.
             Unsur-Unsur Hidrologi
             Unsur-unsur utama dalam proses siklus hidrologi adalah sebagai
             berikut:
             Evaporasi
             Air di permukaan bumi, baik yang di daratan maupun laut, berubah
             menjadi uap air yang tidak terlihat di atmosfer karena panas dari sinar
             matahari. Selain itu, ada yang dinamakan transpirasi, yang merupakan
             proses pengeluaran uap air dari daun-daun tanaman. Dalam sehari,
             tanaman dapat melepaskan uap air 5 sampai 10 kali sebanyak air yang
             dapat ditahan di dalam tubuh tanaman tersebut.
             Dalam setahun, ada sekitar 95.000 mil kubik air yang menguap ke
             angkasa. Hampir 80.000 mil kubik air yang menguap tersebut berasal
             dari lautan. Sementara daratan, danau, sungai, lahan yang basah, dan
             dari transpirasi daun tanaman hidup menghasilkan 15.000 mil kubik
             uap air. Seluruh proses ini disebut sebagai evapotranspirasi.
             Kondensasi
             Saat uap air naik hingga ke lapisan atmosfer yang lebih tinggi, uap air
             tersebut akan mengalami pendinginan, sehingga terjadi perubahan
             wujud menjadi embun, titik-titik air, salju, dan es karena proses
             kondensasi. Kumpulan dari embun, titik-titik air, salju, dan es ini
             merupakan pembentuk kabut dan awan yang ada di langit.
             Presipitasi
             Saat kumpulan embun, titik-titik air, salju, dan es di awan semakin
             banyak dan membuat awan tersebut semakin besar dan berat, maka
             semua kumpulan tersebut akan berubah menjadi hujan atau salju.
             Presipitasi dalam pembentukan hujan, salju, dan hujan batu (hail)
             berasal dari kumpulan awan.

             Awan-awan ini mengelilingi dunia, diatur oleh arus udara yang
             ada di langit. Air yang jatuh dari awan-awan ini akan
             dipengaruhi oleh suhu udara yang ada di sekitarnya. Misalnya,
             saat awan bergerak ke pegunungan tinggi, maka awan
             tersebut akan dingin dan jatuh sebagai hujan, salju, atau hujan
             batu (hail), bergantung pada suhu udara yang ada di
             sekitarnya.
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21