Page 12 - FLip IPS
P. 12

c.  Pendiri ASEAN
                          Pada tanggal 5–8 Agustus 1967, lima menteri  luar negeri negara-negara di
                      kawasan Asia Tenggara menyelenggarakan pertemuan di Bangkok, Thailand.
                      Mereka adalah Adam Malik (Indonesia), S. Rajaratnam (Singapura), Narcisco
                      Ramos (Filipina), Tun Abdul Rajak (Malaysia), Thanat Khoman (Thailand).
                      Dalam  pertemuan  ini,  mereka  menyepakati  Deklarasi  Bangkok  yang  salah
                      satu isinya adalah membentuk sebuah organisasi kerja sama regional, yaitu
                      ASEAN. Ikut sertanya Indonesia dalam penandatanganan Deklarasi Bangkok
                      menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara pendiri ASEAN.
                          Sebagai  pendiri ASEAN,  Indonesia  memiliki  peran  yang  cukup  besar
                      dalam ASEAN, khususnya dalam bidang politik. Peran tersebut terlihat pada
                      EHEHUDSD IDNWD EHULNXW LQL
                         1).  Mengirim pasukan perdamaiann PBB yang dikenal dengan Pasukan
                             *DUXGD  ,9  GDQ  9  XQWXN  PHQ\HOHVDLNDQ  NRQÀLN  SHUDQJ  VDXGDUD  GL
                             Vietnam pada tahun 1973 dan 1974.
                         2).  0HPIDVLOLWDVL  XVDKD  SHUGDPDLDQ  DQWDUD  SHPHULQWDK  )LOLSLQD  GDQ
                             gerakan  pembebasan  Muslim  Moro.  Beberapa  pertemuan  antara
                             keduanya  berlangsung  pada  tahun  1974.  Pemerintah  Indonesia
                             menginginkan  agar  pemerintah  Filipina  dapat  menjamin  kebebasan
                             beragama, terutama bagi umat muslim dan dapat hidup berdampingan
                             secara damai di Filipina.
                         3).  Sebagai  penyelenggara  .RQIHUHQVL  Tingkat  Tinggi  ASEAN  I  di
                             Denpasar,  Bali  pada  tanggal  23-24  Februari  1976.  KTT  tersebut
                             menghasilkan Deklarasi Kesepakatan ASEAN.
                         4).  ,QGRQHVLD  DNWLI  EHUSHUDQ  GDODP  PHQGDPDLNDQ  SLKDN SLKDN  \DQJ
                             EHUWLNDL GL .DPERMD GHQJDQ PHQJXVXONDQ VHEXDK SHUWHPXDQ LQIRUPDO
                             di Jakarta atau Jakarta Informal Meeting pada tahun 1988. Pertemuan
                             LQL NHPXGLDQ PHPEXND MDODQ XQWXN PHPDVXNL NRQIHUHQVL SHUGDPDLDQ
                             di  Paris  pada  tahun  1989.  Pada  tahun  1992,  Indonesia  kembali
                             mengirimkan pasukan penjaga perdamaian di Kamboja.

                         5).  Indonesia  merupakan  penggagas  Komunitas  Keamanan  ASEAN.
                             Komunitas  Keamanan  ASEAN  meliputi  kerja  sama  pertahanan,
                             kejahatan lintas negara, terorisme, separatisme, dan sebagainya.

                         6).  Indonesia ikut mendorong negara-negara ASEAN agar lebih demokratis
                             GDQ  PHQJKDUJDL  +$0   ,QGRQHVLD  JLJLK  PHQGRURQJ  0\DQPDU  DJDU
                             OHELK GHPRNUDWLV GDQ PHQJKDUJDL +$0 UDN\DWQ\D
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17