Page 11 - E-Module Kualitas Air Sungai Brantas
P. 11
Keseimbangan lingkungan dapat terganggu jika terjadi perubahan lingkungan berupa
pengurangan fungsi dari komponen atau hilangnya sebagian komponen yang dapat
menyebabkan putusnya mata rantai dalam ekosistem. Faktor penyebab perubahan
lingkungan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu faktor alam dan faktor manusia.
Faktor Alam
Perubahan lingkungan yang disebabkan oleh faktor alam antara lain gempa bumi,
gunung meletus, gelombang tsunami, tanah longsor, banjir, angin topan, dan kemarau
panjang.
Faktor Manusia
Perubahan lingkungan yang disebabkan oleh faktor manusia antara lain pembakaran
dan penebangan hutan, pembangunan industri, penebangan secara liar, sistem
pertanian monokultur, dan pencemaran lingkungan (misalnya, akibat penggunaan
pestisida dan pupuk kimia yang berlebihan).
Baku Mutu Lingkungan Hidup
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup, menyebutkan bahwa baku mutu lingkungan hidup adalah
ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus
dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya
tertentu sebagai unsur lingkungan hidup. Penentuan terjadinya pencemaran lingkungan
hidup diukur melalui baku mutu lingkungan hidup. Baku mutu lingkungan hidup meliputi:
baku mutu air
baku mutu air limbah
baku mutu air laut
baku mutu udara ambien
baku mutu emisi
Setiap orang diperbolehkan untuk membuang limbah ke media lingkungan hidup
dengan persyaratan memenuhi baku mutu lingkungan hidup dan mendapat izin dari
Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya. Adanya
peraturan perundangan (nasional maupun daerah) yang mengatur baku mutu lingkungan
hidup memungkinkan pengendalian pencemaran yang lebih efektif. Keberadaan unsur
pencemar dalam media (maupun limbah) dapat ditentukan apakah masih dalam batas
toleransi di bawah ini nilai ambang batas (NAB) atau telah melampaui.